JAKARTA, beritalima.com – Satu kabar baik dari pelaksanaan otonomi daerah ialah hadirnya banyak pemimpin daerah berkualitas. Kualitas tersebut dievaluasi dan dinilai oleh pemerintah pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri dengan memberikan penghargaan di bidang leadership dan inovasi yang dilakukan kepala daerah. Dr. H. Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, tampil sebagai pemimpin daerah terbaik di negeri ini dengan meraih dua penghargaan tersebut sekaligus dalam satu acara.
Predikat ini diraih Pakde Karwo, sapaan lekatnya, saat menerima penghargaan Kepemimpinan Kepala Daerah/Leadership Award terbaik Tahun 2017 dan peringkat kedua Innovative Government Award (IGA) 2017 dari Kementerian Dalam Negeri. Kedua penghargaan tersebut diserahkan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo di Puri Agung Convention Hall, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (18/12) malam.
Selain Pakde Karwo, beberapa bupati/walikota dari Provinsi Jatim juga meraih penghargaan ini. Penghargaan Leadership Award kategori bupati/walikota diraih Walikota Surabaya, Bupati Banyuwangi dan Bupati Lamongan. Sedangkan IGA Award peringkat pertama kategori kota diraih Kota Surabaya dan kategori kabupaten diraih Kab. Gresik. Beberapa kab/kota di Jatim yang juga meraih penghargaan ini yakni Kota Probolinggo (peringkat 8), Kab. Malang (peringkat 3) dan Kab. Madiun (peringkat 8).
Penghargaan Leadership Award ini dalam rangka memberikan apresiasi terbaik kepada para pemimpin daerah yang sudah berdedikasi memajukan daerahnya sesuai harapan masyarakat, memenuji janji kampanye dan melakukan tata pemerintahan yang bersih. Penghargaan ini diberikan kepada lima gubernur, tujuh walikota dan 12 bupati. Mereka yang terpilih sebagai penerima leadership award dinyatakan bagus dari segi beberapa indikator varibel, yakni kapabilitas, akseptabilitas, kompatibilitas, kredibilitas, integritas, rekam jejak dan inovatif.
Sementara itu IGA Award 2017 diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang sudah melakukan terobosan inovatif sehingga pelayanan publik bagi masyarakat menjadi lebih mudah, efektif, efisien dan transparan. Kategori inovasi yang dilombakan diantaranya tentang tatakelola dan pelayanan publik yang mengandung pembaruan, memberi manfaat, tidak membebani masyarakat, menjadi kewenangan daerah dan dapat direplikasi.
Menjawab pertanyaan media tentang leadership, Pakde Karwo menjelaskan bahwa leadership sebagai kemampuan menggerakkan orang lain dalam rangka mencapai tujuan, tapi serasa tidak digerakkan. Leadership ini juga mengajak ASN untuk bersama-sama menggerakkan potensi pembangunan menuju kesejahteraan. “Ini yang bekerja memutar roda pembangunan adalah teman-teman dari birokrasi yang dikoordinir Sekdaprov sebagai pejabat tertinggi di birokrasi,” jelasnya.
Salah satu yang diukur dalam leadership ini, lanjutnya, adalah seberapa jauh janji kampanye para kepala daerah sudah terealisasi. Mendagri sendiri sudah tiga kali melakukan survei kepada para gubernur yang akan habis masa jabatannya, termasuk Gubernur Jatim. “Bahwa 95 persen janji kampanye sudah terealisasi,” katanya.
Tentang harapannya kepada pemimpin di Jatim usai dirinya, ia berpesan bahwa hakekatnya pembangunan adalah berkelanjutan dan berkesinambungan. Dimana yang baik diteruskan dan yang baru dimasukkan dalam program. Ia juga percaya bahwa Mendagri, DPRD Provinsi dan BPK akan mengevaluasi hal apa saja yang harus dibenahi.
Ditambahkan, representasi yang paling tinggi dalam pembangunan di Kemendagri adalah Parasamya Purnakarya Nugraha. “Kita dua tahun berturut-turut mendapatkan ini, insyaAllah semoga di tahun berikutnya kita mendapatkan lagi,” harapnya.
Selama kepemimpinan dua periode, Pakde Karwo telah berhasil memberikan catatan positif. Di Tahun 2018, awal Pakde Karwo menjabat, tingkat kemiskinan Jatim sebesar 18,51 persen dan saat ini sampai dengan Maret 2017, tingkat kemiskinan Jatim sebesar 11,77 persen, turun sebesar 6,74 persen.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga tercatat menurun 2,42 persen dimana Tahun 2008 TPT Jatim sebesar 6,42 persen dan sampai dengan Agustus 2017 TPT Jatim sebesar 4 persen. Kemajuan ini juga terlihat di bidang ekonomi dimana tingkat inflasi Jatim pada tahun 2008 sebesar 10,73 persen dan pada Triwulan III Tahun 2017 ini tingkat inflasi Jatim sebesar 3,06 persen.
*Minimal* *Capai* *Janji* *Kampanye* *90%*
Sementara itu dalam sambutannya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, indeks survei yang dilakukan di Provinsi Jatim mencapai angka 70. Selain itu, leadership award ini juga diberikan kepada kepala daerah yang dinilai telah memenuhi janji kampanye minimal 90 persen, termasuk Gubernur Soekarwo.
Terkait inovasi daerah, Tjahjo berharap agar inovasi terus dikembangkan untuk membangun tatakelola pemerintah pusat dan daerah yang lebih efektif dan efisien dalam memperkuat otonomi daerah. Ia juga mengingatkan kepala daerah agar mereplikasi inovasi-inovasi daerah yang ada di Indonesia sehingga tidak perlu sering-sering kunjungan ke luar negeri untuk studi banding. “Ini semua tujuannya untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Setelah Gubernur Jatim, penerima penghargaan Leadership Award 2017 adalah Gubernur Jawa Barat, Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sumatera Barat dan Gubernur NTB. Sedangkan untuk IGA 2017 peringkat pertama diraih Provinsi Sumatera Selatan, peringkat kedua diraih Provinsi Jatim dan peringkat ketiga diraih Provinsi Jabar. (Rr)