SURABAYA, beritalima.com – Doa para guru mampu mengantarkan Khofifah Indar Parawansa menjadi Gubernur Jawa Timur. Tidak hanya saat ini, tetapi doa tersebut juga pernah mengantarkannya menjadi pimpinan DPRD, pimpinan komisi, dan menteri.
“Terima kasih kepada guru-guru saya semua. Dan sekarang pun saya mohon doa dari semua, mohon pangestu agar dalam proses kepemimpinan menjadi Gubernur Jatim akan memberikan anugerah, kemudahan, keselamatan, kesuksesan, keberkahan. Semoga amanah dalam menjalankan semua ini,” ujar orang nomor satu di Jatim saat menghadiri Selametan di Yayasan Khadijah Surabaya, Jumat (8/3) siang.
Gubernur Khofifah pun meminta kepada para guru untuk mendoakan anak-anak yang sedang menjalani USBN. Jangan pernah berhenti dan lelah mendoakan anak-anak.
“Doa yang sama tolong kita munajatkan kepada seluruh anak-anak kita, anak-anak Yayasan Khadijah. Mudah-mudahan mereka semua bisa mengemban proses kepemimpinan kebangsaan, proses kepemimpinan keumatan, proses kepemimpinan kemasyarakatan,” pintanya.
Ia menjelaskan, pihaknya bersama Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim juga ikut mendoakan anak-anak yang sedang menjalani USBN. Secara bersama-sama melakukan sahur dan sholat tahajud bersama sebagai bagian penguatan mengantarkan anak-anak menjalani USBN.
“Kekuatan yang luar biasa, bahwa ketika kita mendapatkan mandat sebagai Gubernur Jawa Timur. Saya ingin bahwa anak-anak dimanapun mereka sekolah, dari latar belakang keluarga apapun, SMA/SMK/MA, tentu kita doakan bahwa USBN nilainya baik, tetapi mempunyai manfaat barokah, dan berakhlak mulia,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menyampaikan, pihaknya akan melakukan proses pembahasan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Jatim di DPRD Jatim. Jadi RPJMD 5 tahun ke depan Provinsi Jatim harus mendapatkan proses pembahasan permusyawaratan dari DPRD Jatim dan Kemendagri.
“Baru kemudian kita bersama-sama melakukan uji publik, sehingga rencana pembangunan di Jatim 5 tahun ke depan diharapkan sudah menampung seluruh pikiran strategis dari seluruh stakeholder di Jatim, baru menjadi Perda,” pungkasnya. (rr)