SURABAYA, beritalima.com – Kebutuhan untuk dapat mengakses berbagai informasi secara cepat danakurat saat ini telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditawar.
Begitupun bagi PemerintahProvinsi Jawa Timur, kebutuhan ini menjadi sesuatu yang penting karena akan mempengaruhiarah kebijakan yang akan diambil oleh Pimpinan Daerah di Jatim. Gubernur Jawa TimurKkhofifah Indar Parawansa mengharapkan Big Data mampu membangun konektivitas data antarOrganisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Timur termasuk dengan PemerintahKabupaten/kota serta Instansi lainnya.”Jadi tidak sekedar menghasilkan data, tetapi konektivitas data dan sistem diantaraseluruh OPD ini bisa terbangun dengan baik dan dapat diakses secara langsung serta akurasinyaterjaga . Hal ini mempermudah, mempercepat dan meningkatkan efektifitas layanan kepadamasyarakat”, kata Khofifah saat memimpin rapat terbatas dengan beberapa kepala OPD dilingkungan Pemprov Jatim di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan no 110 Surabaya (10/01) sore.
Orang nomor satu di Jawa Timur ini menyampaikan bahwa upaya peningkatan layananinformasi melalui Big Data sejatinya telah dilakukan dan sedang dalam proses penyempurnaan.Sehingga nantinya diharapkan mampu menjadi sumber utama dalam mendapatkan berbagaiinformasi dari berbagai sektor guna mendukung percepatan pengambilan keputusan yang tepatdan pelayanan yang cepat kepada masyarakat.“Jadi kalau kita ingin tahu tentang layanan pendidikan, tentang layanan kesehatan,tentang tenaga kerja maka otomatis terkoneksi di Big Data yang pusatnya ada di kominfo,”jelasnya.Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan bahwa dalam usahapenyempurnaan Big Data ini pemprov Jatim menggandeng beberapa tenaga ahli yangberkompeten yang concern terhadap Big Data. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalinkerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur.“
Di Jawa Timur banyak perguruan tinggi yang sangat concern terhadap pengembanganIT dan juga memiliki banyak tenaga ahli dibidang infrastruktur jaringan data, maka sangat baikkita menggunakan tenaga-tenaga expert dari ITS, UNAIR, atau UB dan perguruan tinggi lainnyayang memiliki concern dibidang ini” imbuhnya.
Gubernur khofifah berpesan meskipun bahwa akan ada beberapa pihak atau tenaga ahliyang akan membantu, namun operator dari Big Data tetap berasal dari Pemerintah DaerahProvinsi Jawa Timur dalam hal ini dari Dinas Komunikasi dan Informatika agar kordinasidengan OPD berjalan lancar.“Operator harus dikendalikan dari Diskominfo Jatim agar yang mengimput data dapatdipertanggungjawabkan dan mudah memonitor melalui satu pintu dinas kominfo Prov. Jatim,”pesannya. (rr)