SURABAYA, beritalima.com | Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) VI Tahun 2019, yang akan digelar di Jatim mampu menggairahkan sektor Usaha Kecil Menengah/UKM. Sektor-sektor UKM tersebut khususnya yang bergerak di bidang pariwisata.
“Kegiatan PORPROV VI ini akan sangat berpotensi mendatangkan pengunjung dengan jumlah yang besar. Dan ini merupakan peluang emas bagi sektor UKM Jatim khususnya bidang pariwisata,” ungkap Gubernur Khofifah saat memimpin rapat persiapan PORPROV VI Tahun 2019 di Ruang Kertanegara, Kantor Gubernur Jawa Timur, Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Jumat (21/6) sore.
Gubernur Khofifah mengatakan, PORPROV VI ini akan dilaksanakan mulai tanggal 6 hingga 13 Juli 2019. Pelaksanaannya akan dibagi di empat kabupaten yakni Tuban, Lamongan, Gresik, Bojonegoro.
“Yang datang masyarakat dari berbagai daerah termasuk dari luar Jatim juga ikut menyaksikan. Karenanya untuk atlet luar pantura jika mereka selesai bertanding, pasti ingin mengetahui destinasi wisata apa saja yang ada disana,” urainya.
Untuk mendukung hal ini, Gubernur Khofifah meminta panitia PORPROV untuk menjalin sinergi dengan dinas pariwisata masing-masing kabupaten yang menjadi tuan rumah. Sinergitas itu diharapkan bisa menghasilkan promosi paket-paket wisata yang menarik. Dengan demikian para pengunjung termasuk atlet yang berlaga di PORPROV bisa semakin menikmati kunjungannya di Jatim.
“Saya harap ada paket-paket wisata yang disiapkan dan konsepnya bisa setengah hari atau sehari penuh, sehingga bisa mereka bisa sesuaikan ,” katanya sambil menjelaskan bahwa promosi paket wisata tersebut juga bisa dilakukan melalui media sosial resmi PORPROV maupun masing-masing kabupaten.
Gubernur Khofifah menambahkan, banyak destinasi wisata yang dimiliki keempat kabupaten yang menjadi tuan rumah. Dicontohkan, di Lamongan ada wisata kain tenun yang pembuatannya menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), pantainya luar biasa, di Bojonegoro ada sumur-sumur tua jaman Belanda. Sedangkan, di Tuban ada wisata religi Sunan Bonang serta wisata pantai yang tak kalah menarik. Begitu juga di Gresik.
“Khusus kain tenun Lamongan, ini UKM yang luar biasa dan sudah turun menurun. Diluar sana, orang tahunya itu kain Lombok, atau Bali, padahal produksi aslinya di Lamongan,” tegas orang nomor satu di Jatim ini.
Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga meminta panitia menggandeng media partner untuk lebih menggaungkan pertandingan dan perlombaan yang ada di PORPROV 2019. Hal ini penting dilakukan, sebab umumnya hanya cabang olahraga (cabor) yang menarik bagi media yang cenderung di cover.
“Jadi memang hanya cabor-cabor ‘favorit’ tertentu yang akan banyak diliput, misalnya bulu tangkis, renang, paralayang, dan sepak bola. Daya tarik suatu pertandingan akan berpengaruh terhadap frekuensi liputannya,” tukasnya sembari menambahkan Inilah yang harus diidentifikasi oleh KONI, termasuk upaya menggerakkan masyarakat untuk meramaikan.
Lebih lanjut disampaikan, salah satu faktor cabor menjadi news adalah digemari masyarakat serta menjadi kontributor emas bagi Jatim, baik itu di tingkat PON, SEA Games, maupun Asian Games. Cabor-cabor ini diharapkan dapat dipromosikan dengan baik oleh panitia, sehingga semakin menarik minat masyarakat untuk menyaksikannya.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, Erlangga Satriagung menyatakan Pekan Olah Raga Jatim ke VI yang akan digelar pada bulan Juli mendatang akan menjadi ajang terbesar yang ada di Indonesia. Pasalnya, ajang ini akan di ikuti oleh 7800 atlet dengan total 10.000 lebih beserta officialnya.
Ditambahkan, ajang ini nantinya akan dibuka dengan Kirab Obor Api Porprov mengelilingi empat kabupaten tuan rumah, yaitu Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro. Pihaknya saat ini tengah melakukan persiapan dengan melibatkan ribuan penari dari berbagai daerah.
Ajang tahunan yang memperebutkan 525 medali dengan 40 cabang olah raga ini, rencananya akan dibuka di Kabupaten Lamongan dan ditutup di Kabupeten Tuban. Selain itu, Porprov ke VI merupakan ajang yang menggunakan aturan baru, yakni atlet yang sudah pernah juara di tingkat nasional dan internasional tidak boleh ikut bertanding di tahun ini. Hal ini bertujuan agar bisa memberikan peluang bagi atlet-atlet baru.
Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Ketua Koni seluruh Kabupaten/kota yang ada di Jatim, para Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, beserta Bupati dan Wakil Bupati yang menjadi tuan rumah PORPROV VI Tahun 2019.. (rr)