Gubernur Khofifah Harap USAID Beri Dukungan Pada 10 Daerah Termiskin di Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap Badan Pembangunan internasional AS (USAID) di Indonesia memberi dukungan pada 10 daerah termiskin di Jatim. Sesuai data yang ada 10 lokasi di Jatim yang masuk kategori miski antara lain Sampang, Bangkalan, Situbondo, Bondowoso dan Kab. Malang selatan.

“Kami ingin 10 daerah yang tingkat kemiskinannya masih tinggi bisa mendapat support dari USAID dalam hal apa saja, baik sektor kesehatan, pendidikan, tenaga kerja serta air bersih,” urai Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim saat menerima audiensi Direktur USAID di Indonesia Erin E. Mckee di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis(21/03).

Gubernur Khofifah menjelaskan, tingkat kemiskinan di pedesaan masih akut di Jatim. Karenanya, dibutuhkan intervensi dari pemerintah dan pihak terkait untuk ikut menurunkan tingkat kemiskinan tersebut. “Best practice tentang penurunan kemiskinan yang pernah dilakukan oleh USAID diharapkan bisa diterapkan di Jatim,” imbuhnya.

Ditambahkan, ketika kemiskinan di Jatim masih tinggi maka nilai indeks pembangunan manusia (IPM) juga pasti rendah. Apalagi, salah satu penyebabnya yakni pendidikan rata-rata lama sekolah di Jatim masih 7,34. Hal ini berarti anak-anak di Jatim rata-rata saat pendidikan SMP banyak yang drop out/DO.

“Kami ingin menaikkan IPM di Jatim, oleh sebab itu kami memberi perhatian lebih pada kualitas dan kuantitas layanan pendidikan yang ada,” terang Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Selain itu, USAID diharapkan juga memberikan support pada kepala keluarga (KK) perempuan miskin yang menjadi single parent, baik karena nikah dini atau pekerja migran. Pemprov Jatim juga akan melakukan deteksi dimana terdapat kelomok KK perempuan miskin, maka biasanya tingkat kemiskinan di desanya juga tinggi.

“Pendidikan, nikah dini, dan KK perempuan miskin ini saling berkaitan. Oleh sebab itu, jika USAID melakukan penelitian secara khusus maka akan membantu menurunkan kemiskinan di pedesaan,” terang Gubernur Khofifah yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja.

Ke depan, Gubernur Khofifah berharap, akan lebih banyak kerjasama yang dilakukan USAID di Indonesia dengan Jatim. Selain itu, project-project yang dikerjakan nantinya diharapkan bisa menjadi role model di Indonesia. “Semoga hubungan diplomatik Indonesia khususnya Jatim dengan Amerika semakin baik, dan lebih banyak lagi kerjasama yang dibuat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat Jatim,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur USAID di Indonesia Erin E. Mckee menyambut baik tawaran yang disampaikan oleh Gubernur Khofifah. Pihaknya juga akan melakukan diskusi lebih lanjut terkait bidang kerjasama khususnya terkait 10 daerah miskin di Jatim dengan tim Pemprov Jatim.

Erin menambahkan, di Jatim USAID berupaya meningkatkan kemampuan kerja generasi muda, memperkuat ketangguhan masyarakat terhadap bencana alam, dan meningkatkan kerjasama penelitian. Melalui USAID, Pemerintah Amerika Serikat memiliki sejarah kemitraan yang panjang dan sukses dengan Pemerintah Indonesia termasuk Jatim.

“Tahun 2019 ini merupakan Peringatan ke-70 hubungan diplomatik AS-Indonesia. Dan pekerjaan penting kami yakni mengubah kehidupan keluarga dan masyarakat Indonesia serta memastikan kesejahteraan jangka panjang,” tukasnya.

Turut mendampingi dalam kegiatan ini, antara lain Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, perwakilan USAID, serta beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.(rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *