Gubernur Khofifah Harapkan Pelaku Usaha Ultra Mikro Terlindungi dari Jeratan Rentenir

  • Whatsapp

PAMEKASAN, beritalima.com | Memasuki 10 hari kedua bulan puasa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus melakukan Safari Ramadhan. Kali ini, Khofifah membagikan Zakat Produktif untuk 100 pelaku usaha ultra mikro di Kabupaten Pamekasan, Minggu (2/4).

Adapun zakat produktif yang diberikan ialah tambahan modal usaha Rp 500 ribu per orang, serta sembako yang terdiri dari gula 1 kg, sejumlah mie instan, minyak goreng 2 liter, dan beras 3 kg.

“Kita mentasarufkan zakat produktif untuk pelaku usaha ultra mikro, jadi di bawah usaha mikro. Memang cuma Rp 500 ribu karena pada dasarnya yang jualan gorengan, jajanan, atau nasi pecel itu tidak butuh modal besar. Tapi justru yang modalnya kecil itu punya potensi terjerat rentenir. Jadi program ini agar mereka terhindar dari rentenir,” ujarnya Halaman Kediaman KH Kholil Damanhuri, Batu Ampar, Kab. Pamekasan.

Lebih lanjut, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mengatakan, dibutuhkan format secara bertahap dan terukur yang bisa menghentikan kemungkinan terjerat rentenir. Misalnya modal usaha di Jawa Timur sendiri yang bisa diakses pelaku usaha hingga Rp 50 juta dengan bunga 3% per tahun.

“Saya rasa dengan bunga yang sangat rendah itu akan meringankan beban bagi pelaku usaha mikro,” jelasnya.

Khofifah juga mengatakan, pembagian zakat produktif merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari BUMD, Baznas, hingga instansi swasta seperti Sampoerna Foundation.

“Pokoknya kita melakukan kolaborasi memaksimalkan sapaan-sapaan untuk bisa memberikan penguatan untuk pelaku usaha ultra mikro itu sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengharapkan pemberian zakat ini bisa memperlancar pemasukan para penerima. Selain itu, dapat menghindarkan mereka dari utang dan jeratan rentenir.

Lebih jauh, dirinya mengatakan bahwa sedikit banyak pertumbuhan ekonomi Pamekasan relatif signifikan. Yakni 4,6% sejak dirinya dilantik akhir 2018 lalu.

“Selain itu, sebelum saya menjadi bupati, tingkat kemiskinan itu 16,7%. Saat jadi bupati 1 tahun, baru kemudian 14,5%. Waktu pandemi naik lagi menjadi 15,9%. Sekarang Alhamdulilah 13,8%,” jelasnya.

“Maka terima kasih sekali lagi, Ibu Gubernur. Sehat selalu dan selamat dalam perjuangan. Mudah-mudahan senantiasa menginspirasi dan membimbing kita,” tutup Tamam.

Salah satu penerima zakat produktif, Surahmat (55), yang juga merupakan pedagang keripik menyampaikan terima kasih. Ia juga mendoakan Gubernur Khofifah atas zakat dan bantuan yang diberikan, karena zakat dan bantuan ini untuk keluarga dan akan dijadikan sebagai modal usaha kripiknya.

“Bantuan ibu Khofifah mudah-mudahan barokah, manfaat fiddunya wal akhiroh. Sukses selalu, panjang umur dan barokah. Bantuan ini akan saya gunakan untuk modal usaha keripik. Terimakasih,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyempatkan diri melakukan ziarah Pesarean Batu Ampar Barat Pangbathok Proppo. Pasarean ini merupakan komplek makam para ulama yang diluhurkan masyarakat setempat.

Di sana, terbaring enam jasad wali atau dalam bahasa madura biasa disebut Buju’. Yakni Syekh Abdul Manan (Buju’ Kosambi), Sykeh Basyaniyah (Buju’ Tumpeng), Syekh Husen, Syekh Moh. Romli, Syekh Damanhuri, dan tentu saja Syekh Abu Syamsudin Batu Ampat (Buju’ Latthong).

Di sekitaran komplek makam itu, Khofifah turut membagikan paket sembako kepada sejumlah warga. Tak lupa, mantan Menteri Sosial RI itu juga menyapa masyarakat sekitar.
(red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait