BONDOWOSO, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor 10 ton kopi Arabika Specialty dan Fine Robusta Java Ijen Raung ke Taiwan. Pelepasan dilakukan di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Sabtu (1/1125).
Pengiriman satu kontainer kopi premium ini menjadi bukti kualitas kopi Jawa Timur, khususnya Bondowoso, mampu bersaing di pasar global. Ekspor kali ini turut didampingi Direktur Wijaya Coffee Gianto Wijaya Oe dan Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid.
Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya diversifikasi pasar dan peningkatan kualitas produk untuk memperkuat daya saing kopi Jatim di pasar internasional.
“Diversifikasi pasar itu penting. Ini menunjukkan kualitas kopi dari Indonesia, terutama Jawa Timur dan Bondowoso, sangat luar biasa. Specialty coffee memiliki standar tinggi, dan para pekebun di Bondowoso mampu memenuhinya,” ujar Khofifah.
Dirinya menilai hadirnya Arabica Specialty dalam ekspor ini menunjukkan peningkatan kualitas yang signifikan dari para pelaku usaha kopi di “Republik Kopi” Bondowoso.
“Ada improvement dan ikhtiar meningkatkan kualitas. Namun produktivitas juga perlu terus didorong. Jika kualitas dan produktivitas berjalan seiring, kesejahteraan petani kopi akan meningkat pesat,” tandasnya.
Khofifah juga menekankan pentingnya transformasi teknologi pengolahan dan pengawasan mutu, terlebih mengingat Taiwan memiliki standar kualitas hidup yang tinggi.
“Produk yang masuk ke pasar mereka benar-benar tersaring. Kita harus mengarah ke standar kualitas seperti itu,” ungkapnya.
Gubernur menambahkan peluang pasar kopi Jatim akan kian luas, terutama dengan inovasi berbasis rempah serta penetrasi ke pasar-pasar premium dunia seperti Melbourne.
Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menyatakan ekspor ini merupakan bukti kolaborasi dan keseriusan seluruh elemen dalam menguatkan branding Bondowoso sebagai produsen kopi spesialti nasional.
“Bondowoso berhasil menjadi daerah penghasil kopi spesialitas terbaik di Indonesia dengan sertifikasi mutu internasional,” ujarnya.
Direktur Wijaya Coffee Gianto Wijaya Oe mengungkapkan pihaknya akan mulai mendatangkan bibit kopi Geisha Panama – kopi termahal dunia yang dilelang hingga sekitar Rp500 juta/kg.
“Kita perlu fokus pada peningkatan kualitas, bukan hanya volume. Standarisasi SOP akan meningkatkan nilai tambah bagi petani. Mari bersama menguatkan branding Java Ijen Raung,” tegasnya. (*/Rois)








