SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para kader PKK ditingkat kab/kota sampai dengan dasawisma menjadi garda terdepan (frontliner) dalamikut menyisir masalah gangguan penglihatan atau katarak di Jatim.
Hal ini sejalandengan komitmen Pemprov Jatim dalam mewujudkan Universal Eye Health dangerakan bebas katarak.“Kami berharap para kader PKK bisa ikut menyisir dan mengidentifikasiterutama di kab/kota yang masih terdeteksi penderita katarak yang membutuhkanlayanan kesehatan. Sehingga tim dari Dinas Kesehatan maupun rumah sakit dapatmemberikan penjangkauan layanan,” kata Khofifah saat membuka Sosialisasi danPencanangan Kesatuan Gerak PKK – Kependudukan Keluarga Berencana danPembangunan Keluarga (KKBPK) – Kesehatan Tahun 2019 di Kantor Sekretariat TPPKK Jatim, Jalan Gayung Kebonsari 56A Surabaya, Rabu (9/10).Khofifah mengatakan, selain ikut menyisir, para kader PKK diharapkan bisaikut melakukan sosialisasi dan menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat terkaitdengan penanganan dan pencegahan masalah kesehatan terutama soal kataraksecara lebih komprehensif.
“Penjangkauan layanan kesehatan baik dari Pemprov maupunPemkab/Pemkot mungkin terbatas. Disinilah peran para kader PKK hingga dasawismaini tetap menjadi andalan dan unggulan sebagai mitra pemerintah untuk ikutmemberikan informasi penjangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat yangmembutuhkan hingga ke daerah-daerah,” katanya.Dalam mengatasi masalah katarak ini, lanjutnya, Pemprov Jatim jugamenggandeng beberapa instansi terkait seperti Persatuan Dokter Mata Indonesia(PERDAMI), Komite Mata Nasional (Komatnas), serta elemen strategis lainnya.Rencananya, pada 18 Oktober mendatang akan dilakukan pelantikan Komite MataDaerah (Komatda) Jatim sebagai perpanjangan tangan Komatnas di daerah.
“Dengan adanya Komatda di daerah maka ini menjadi sinergi yang baik untukkita bersama-sama mengatasi masalah katarak di Jatim. Tentunya dengan berbagaiupaya seperti kegiatan sosial berupa operasi katarak gratis,” katanya.Orang nomor satu di Jatim ini meyakini, dengan kerjasama, sinergi dankolaborasi yang baik dari semua pihak mulai dari kader PKK hingga dasawisma,pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, serta elemen strategis lainnya, makamasalah katarak ini bisa ditangani dengan baik.“Yang tidak kalah penting dalam masalah kesehatan adalah soal pencegahan.Bagaimana masyarakat memulai perilaku hidup sehat, menciptakan lingkungan bersihserta membangun keluarga yang harmonis baik dari fisik maupun spiritual. Selain itudengan komunikasi yang baik ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan keluargayang berkualitas,” pesannya.Sebagaimana diketahui angka kebutaan akibat katarak diperkirakan mencapai80 persen. Sementara prosentasi katarak di Jawa Timur saat ini mencapai 4,1 persensementara rata- rata nasional 3 persen. Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersamaKomite Mata Daerah dan Perdami berharap menargetkan agar bebas katarak padatahun 2023.Sementara itu Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Arumi Emil Dardak mengatakan,masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), kurang gizihingga gizi buruk, penyakit menular dan penyakit tidak menular menunjukkan bahwamasalah kesehatan masih menjadi fokus perhatian pemerintah saat ini.
“Pada hari ini kita semua yang hadir di tempat ini terutama para kader PKKsepakat untuk bersama bergerak mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dansehat, serta menjaga lingkungan agar bersih dan sehat,” terangnya.Untuk itu ia mengajak masyarakat termasuk kader PKK untuk meningkatkankesadaran dan kepedulian dalam berperilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat.Selain itu masyarakat diharapkan berperan aktif memantau kesehatan balitanya melaluiposyandu serta merencanakan keluarga yang sehat dan sejahtera dengan keluargaberencana. (R)