SIDOARJO, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas langsung pemberangkatan ibadah umroh yang kedua kalinya dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jatim, Selasa (15/3).
Penerbangan tanpa transit (direct flight) dari Juanda ke Madinah ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9848 dengan jumlah penumpang sebanyak 220 jamaah. Sehari sebelumnya, sebanyak 392 penumpang atau jamaah Ibadah Umroh juga telah berangkat dari Bandara Juanda menggunakan maskapai Lion Air.
Saat melepas keberangkatan ibadah umroh ini, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa jamaah umroh yang berangkat dari Bandara Juanda ini tidak hanya berasal dari Jatim, namun juga dari Medan (Sumatera Utara), D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.
Hal ini berarti dibukanya kembali Bandara Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk Umroh menjadi hub yang sangat strategis bagi keberangkatan jamaah umroh dari berbagai provinsi di Indonesia tidak hanya Jatim.
Untuk itu, ia berharap seluruh proses manajemen dari keberangkatan umroh ini akan diikuti dengan kedisiplinan protokol kesehatan. Baik dari masing-masing jamaah ataupun pihak penyelenggara ibadah umrah baik travel ataupun dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI).
“Jadi semuanya harus bersinergi untuk bisa memberangkatkan, menyelenggarakan, dan sampai kepulangan semua dalam keadaan sehat, selamat, dan lancar. Apalagi ini keberangkatan umroh setelah kurang lebih dua tahun tertunda karena pandemi Covid-19,” katanya.
Menurutnya, pembukaan kembali Bandara Juanda untuk PPLN dan Ibadah Umroh ini menjadi bagian penting yang berseiring dengan proses yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
“Kita bisa membayangkan ada yang dari Medan, Kalsel dan Jogja mereka pasti butuh penginapan atau hotel. Tentunya ini jadi sinergitas dari seluruh institusi yang bisa memberikan nilai tambah yang strategis bagi kita semua salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ada di Jatim,” terangnya.
Ke depan, Khofifah berharap proses pemberangkatan umroh dari Bandara Juanda ini akan bisa berjalan secara reguler dan intensitas penerbangannya bisa ditingkatkan, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan.
“Semoga ke depan pemberangkatan umroh ini bisa berjalan reguler dan intensitas keberangkatan dari Bandara Juanda ini bisa meningkat. Baik menjelang maupun saat bulan Romadlan minat umrah tinggi sekali. Apalagi dua tahun ini tertunda karena pandemi covid-19,” katanya.
Sementara itu terkait penyelenggaraan ibadah haji, Gubernur Khofifah mengatakan akan menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat yang juga menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi. Tentunya hal ini sudah dilakukan kesiapsiagaan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama.
“Saya rasa Kemenag pasti sudah melakukan kesiapsiagaan kapan lampu hijau dari pemerintah Saudi untuk pemberangkatan Ibadah Haji. Jum’at kemarin kami rakor dipimpin Pak Menko Marves dan beliau menyampaikan saat bertemu dengan Pangeran Mohammed Bin Salman di Arab Saudi, beliau meminta ada penambahan kuota haji karena dua tahun perjalanan haji ditunda karena pandemi Covid-19,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut menyerahkan healthy kit untuk para jamaah secara simbolis. Serta menyapa langsung para jama’ah umroh yang akan berangkat serta mengajak membaca kalimat Talbiyah.
Sementara itu, Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmad Hanafi mengatakan bahwa pengoperasian kembali penerbangan umroh di era kenormalan baru ini tentunya menjadi jawaban atas kerinduan masyarakat Muslim di seluruh penjuru Nusantara, yang telah lama menantikan kesempatan untuk beribadah di Tanah Suci.
Penerbangan umrah perdana Garuda Indonesia dengan rute “Surabaya– Madinah” ini dilaksanakan secara direct menggunakan pesawat A330-300 dengan nomor penerbangan GA9848.
“Meskipun proses ketentuan karantina saat ini sudah tidak diberlakukan, namun pada pelaksanaan operasional penerbangan, sesuai dengan core value kami, Garuda Indonesia tetap fokus mengadaptasi layanan yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan para penumpangnya khususnya pada empat aspek utama yaitu keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan,” pungkasnya.
Turut hadir Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen. Pol. Nico Afinta, GM Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Laksma TNI Sisyani Jaffar, Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim Husnul Maram, Danlanudal Juanda Kolonel Laut Muhammad Tohir, serta beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim.
(red)