MAGETAN, beritalima.com | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar persoalan perekonomian global yang saat ini sedang mengalami koreksi pertumbuhan mendapat perhatian semua pihak. Salah satunya seluruh Pemerintahan Daerah di Jatim perlu antisipasi kolektif dan komprehensif misalnya dengan melakukan petcepatan penggunaan APBD sesuai siklusnya juga pencairan dana desa.
“Hasil dari koreksi pertumbuhan ekonomi itu pasti akan ada dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi regional maupun lokal. Maka kita butuh inovasi untuk menjaga stabilitas ekonomi kita,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Magetan dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021 di Pendopo Surya Graha Magetan, Rabu (11/3).
Ia menyampaikan bahwa percepatan cash for work atau Padat Karya Tunai (PKT) menjadi penopang agar daya beli masyarakat tidak menurun. Karena, jika itu terjadi maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,3 persennya berasal dari konsumsi domestik.
“Maka ketika cash for work sudah tersalurkan maka ketahanan daya beli masyarakat di bawah akan bisa dilapisi, ini akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi kita,” tegasnya.
Terkait PKT sendiri, Gubernur Khofifah memberikan apresiasinya kepada Kabupaten Magetan yang telah 80 persen menyalurkan dana desa dan berharap agar secepatnya bisa mencapai 100 persen untuk tahap I.
“Terima kasih Pak Bupati, ini di awal Maret sudah 80 persen semoga di pertengahan Maret ini bisa mencapai 100 persen,” ujarnya.
Gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini juga melakukan kunjungan ke desa Genilangit Kecamatan Poncol, Kab. Magetan sebagai salah satu desa penerima dana desa. Kunjungan Gubernur Khofifah yang didampingi Bupati Magetan Suprawoto itu untuk memantau langsung realisasi PKT. Di desa tersebut, PKT direalisasikan dengan membangun akses jalan bagi para petani yang diharapkan dapat memberi dampak positif bagi produktivitas dan pendapatan mereka.
“Tahap satu dana desa ini kita monitor pelaksanaannya cash for work, Padat Karya Tunai bahwa kita ingin memastikan pesannya Pak Presiden tidak sekedar sent tapi delivered, akses jalan untuk bisa memudahkan para petani, pasti akan memudahkan mereka dan kita berharap di musim-musim hujan juga tidak akan mengganggu mobilitas mereka,” urainya.
Selain pertanian, sebut Gubernur Khofifah, Desa Genilangit juga memiliki potensi alam yang dimanfaatkan sebagai sarana wisata yang saat ini dikembangkan oleh karang taruna setempat. Oleh sebab itu, dirinya berharap pada pencairan tahap II, dana desa dapat digunakan untuk pemberdayaan yang lebih signifikan.
“Ini ada sisi wisatanya, kemudian ada pasarnya, saya tanyakan tadi, ketika tahap ke dua untuk pemberdayaan maka akan dilakukan untuk pengembangan pasar dan rencana untuk homestay, maka ini betul-betul akan memberikan penguatan dan saling terintegrasi,” pungkasnya.(*)