Gubernur Khofifah : Porprov Jatim VI Menyatukan Jatim Menuju Pentas Dunia

  • Whatsapp
Gubernur Jatim dan Wagub Jatim hadiri opening ceremony PORPROV Jatim ke VI di Stadion Surajaya Lamongan

LAMONGAN, beritalima.com | Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VI dapat menyatukan Jatim untuk menuju pentas dunia, khususnya perhelatan olahraga tingkat dunia. Ini sesuai dengan tema yang diangkat Porprov Jatim VI yaitu “Jawa Timur Menembus Dunia” dan slogan “Atlet Millenial Jawa Timur Menuju Prestasi Puncak”.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VI Tahun 2019 yang dihelat di Stadion Surajaya, Kab. Lamongan, Sabtu (6/7) malam.

Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya mengeluarkan Keputusan Gubernur Jatim mengenai penyelenggaran Porprov Jatim untuk dilaksanakan dua tahun sekali. Bahkan sudah diputuskan pada Porprov Jatim mendatang yang menjadi tuan rumah adalah daerah tapal kuda. Yaitu Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang.

Dijelaskan, langkah itu dilakukan karena mendapatkan rekomendasi dari banyak bupati. Dari rekomendasi tersebut dikatakan bahwa intensitas pelatihan, menambah saraba prasarana dan penggunaan teknologi keolahragaan perlu ditingkatkan untuk menyiapkan para atlet agar bisa tembus dunia sesuai dengan tema Porprov Jatim VI.

“Dari yang kelima menuju keenam jaraknya empat tahun. Kita mendapatkan rekomendasi dari banyak bupati dan KONI Daerah. Dari rekomendasi tersebut, terdapat harapan intensitas pelatihan yang dibutuhkan untuk menyiapkan atlet-atlet yang bisa tembus dunia sesuai tema dengan Porprov VI. Kalau empat tahun sekali jaraknya terlalu jauh,” ujar orang nomor satu di Jatim.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah juga meminta agar event olahraga tingkat provinsi tersebut bisa dilaksanakan dengan menjunjung tinggi sportivitas dan obyektivitas.

“Ini penguatan bagi kita semua. Membangun persatuan, membangun persaudaraan. Dan membangun kehidupan olahraga kita yang menjunjung tinggi sportivitas, menjunjung tinggi obyektifitas,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Menurutnya, penyelenggaraan Porprov merupakan event olahraga terbesar di Jatim. Keikutsertaan seluruh atlet, pelatih, official, dan didukung seluruh kepala daerah menjadi bukti gelaran event tersebut.

Lebih lanjut disampaikan, jika Porprov VI diselenggarakan berjarak 4 tahun, maka ke depannya Porprov Jatim diputuskan 2 tahun sekali.

Pelaksanaan Porprov sendiri, sebut Gubernur Khofifah, akan dimulai dari pekan olahraga tingkat desa, tingkat kabupaten/kota, hingga tingkat provinsi. Harapannya, jika dilaksanakan mulai dari tingkat desa, maka pergerakan masyarakat di setiap desa di Jatim akan bergerak ke arah produktifitas, dan sportivitas.

Ia juga berharap, dari Porprov VI ini bisa melahirkan atlet-atlet Jawa Timur yang bisa membawa harum nama Bangsa Indonesia di pentas dunia. Selain itu, ajang tersebut juga diharapkan dapat menggerakkan seluruh sektor kehidupan, persaudaraan, sosial, seni, budaya, pariwisata, UKM , IKM dan lain sebagainya.

“Artinya pekan olahraga ini menjadi multi event yang memiliki multiplier effect bagi daerah sekitar,” imbuh orang nomor satu di Jatim ini.

Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung menyampaikan, bahwa Porprov Jatim VI ini diselenggarakan di 4 kabupaten. Yaitu Kab. Lamongan, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, dan Kab. Gresik. Pembukaannya dilaksanakan 6 Juli 2019 dan ditutup 13 Juli 2019.

“Ada 43 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Gresik menggelar 9 cabor, Lamongan 10 cabor, Bojonegoro 12 cabor, dan Tuban sebanyak 12 cabor,” tuturnya.

Adapun tema yang diusung yakni “Jawa Timur Menembus Dunia”. Dengan slogan “Atlet Millenial Jawa Timur Menuju Prestasi Puncak”.

Dijelaskan, batasan atlet yang mengikuti Porprov Jatim yakni 16-21 tahun. Jumlahnya terdapat 7.818 atlet dan 2.484 official. “Totalnya 10.302 personil. Jumlah nomor yang dipertandingkan sebanyak 525 nomor. Porprov kali ini terbesar yang ada di Indonesia,” akunya.

Sementara diawal pembukaan, Gubernur Khofifah didampingi Wagub Emil Dardak bersama pembawa obor api pun sempat mengelilingi stadion dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu dari Panti Asuhan Al Niza, Lamongan. Antusias penonton yang hadir di momen pembukaan menjadi semarak yang cukup besar.

Sebagai pertanda dimulainya event tersebut, tiga srikandi mantan atlet senior jebolan olimpiade yakni, Lilis Handayani (Panahan), Minarti Timur (Bulutangkis), dan Henny Maspaitella (Atletik) pun menyalakan obor api Porprov Jatim VI.

1.000 Penari Baron Semarakkan Opening Ceremony Porprov Jatim VI

Kemeriahan Pembukaan Porprov Jatim VI didukung dengan Tarian Baron. Tarian Baron yang dimainkan 1.000 penari di momen Pembukaan Porprov Jatim VI Tahun 2019 yang digelar di Stadion Surajaya, Lamongan menjadi warna tersendiri. Sajian 1.000 penari yang dimainkan pelajar SMP dan SMA dari Lamongan itu memukau para undangan, ribuan atlet dan penonton. Mereka terbagi menjadi 300 penari dan 700 orang lainnya berperan sebagai konfigurasi.

Tari Boran sendiri menggambarkan tentang suasana hati orang Lamongan yang selalu energik. Tari tersebut menggambarkan sebuah keteguhan, kerja keras dan keuletan. Tak hanya itu. Tari Boran juga menggambarkan sebuah aktivitas penjual kuliner nasi boranan, khas Lamongan.

Selain itu juga ada tarian kolosal nuansa budaya yang melibatkan sebanyak 500 orang. Tari tersebut menggambarkan ciri khas tarian Jatim seperti Tari Reog Ponorogo, Tari Remo, Taro Gandrung, dan sebagainya.

Pembukaan dilanjutkan dengan penampilan Tari Lighting LED Show yang melibatkan para pelajar. Semua penari mengenakan pakaian berwarna hitam dan dihiasi lampu LED.

Selanjutnya, dilakukan defile atlet dan official dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Defile dimulai dari Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Kab. Blitar, Kab. Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kab. Kediri, Lumajang, Kab. Madiun, Magetan, Kab. Malang, Kab. Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Kab. Pasuruan, Pamekasan, Ponorogo, Kab. Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung.

Kemudian defile dilanjutkan dengan Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kota Surabaya. Rangkaian defile atlet dan peserta ditutup oleh tuan rumah pembukaan, Kabupaten Lamongan. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *