SURABAYA, beritalima.com | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Puncak Acara Hari Koperasi (Harkop) Ke-72 Provinsi Jatim Tahun 2019, sekaligus Koperasi dan UMKM (KUKM) Expo Ke-7 Tahun 2019, di Convex Grand City Surabaya, Rabu (7/8). Sebagai tanda dibukanya acara, Gubernur Khofifah didampingi Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jatim Mas Purnomo Hadi menekan tombol sirine.
Untuk memeriahkan kegiatan tersebut diadakan pameran lebih dari 250 stand Koperasi dan UKM, Festival Kopi Jatim 2019 yang menampilkan perkembangan industri kopi Jatim, membatik Khas Kabupaten Lamongan pada kain sepanjang 72 meter sebagai city of charm, serta diadakan Workshop bareng e-commerce. Untuk pelaksanaan KUMKM Expo 2019 diselenggarakan 7-11 Agustus 2019.
Dalam pembukaan tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan Penghargaan kepada para pemenang Lomba Perkoperasian dalam rangka Hari Koperasi Ke-72 Provinsi Jatim, serta menandatangani MoU dengan perusahaan e-commerce seperti PT. Shopee Internasional Indonesia, PT. Dompet Anak Bangsa (Go Pay) dan PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek), PT. Tokopedia, PT. Global Digital Niaga (Blibli).
Selain itu, Gubernur Khofifah melaunching empat aplikasi yang dikembangkan Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jatim. Adapun empat aplikasi tersebut antara lain Aplikasi Sistem Informasi Pembelajaran dan Peningkatan Wawasan Perkoperasian (Sijawara) merupakan aplikasi berbasis android sebagai media pembelajaran Koperasi dan UKM; One Pesantren One Product (OPOP) adalah suatu program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Pondok Pesantren melalui pemberdayaan Santri, Pesantren dan masyarakat sekitar pesantren.
Aplikasi lainnya yaitu JATIM ISO merupakan wadah bagi para pelaku UMKM untuk bertransformasi menjadi produk e-commerce melalui berbagai pelatihan pengemasan dan pemasaran; serta TOMIKO merupakan aplikasi Toko Online Milik Koperasi berbasis android sebagai marketplace yang mempertemukan produk antar koperasi yang dikelola oleh Koperasi Sekunder.
Masih dalam rangkaian Pembukaan Puncak Harkop Ke-72 Prov. Jatim dan KUKM Expo Ke-7 Tahun 2019, Gubernur Khofifah juga melepas ekspor biji kakao dari Koperasi Serba Usaha Guyub Santoso Blitar sebanyak 15 ton ke Malaysia dan bubuk kopi robusta dari CV. Graha Rejeki Indonesia Kabupaten Lamongan sebanual 400 kg ke Osaka Jepang.
Saat diwawancari, Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim mengapresiasi peringatan Hari Koperasi tahun ini yang kaya akan kegiatan. Karena ada MoU dengan Perguruan Tinggi, MoU dengan pelaku bisnis e-commerce, serta meluncurkan empat aplikasi. Salah satunya adalah Jatim ISO.
“Ini semangat sekali. Jatim ISO menunjukkan bahwa kita itu sebetulnya bisa dan mampu. Aplikasi Jatim ISO ini sangat simple,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ada aplikasi One Pesantren One Product (OPOP). Dengan program ini, diharapkan bisa meningkatkan kemandirian para santri selepas dari pesantren.
“Ini sebetulnya sudah cukup lama disiapkan. Saya dan Wagub Emil sendiri sebetulnya sudah sering menyampaikan harapan mewujudkan one pesantren one product. Kemudian dibantu proses ekosistemnya disiapkan oleh Unusa. Finalisasinya cukup banyak dibantu oleh ITS,” kata orang nomor satu di Jatim.
Perlu Kolaborasi Untuk Bangun Akses Koperasi, UKM, dan IKM di Jatim
Menurutnya, pengembangan Koperasi dan UKM tidak lepas dari kolaborasi banyak pihak. Kolaborasi yang kuat inilah diperlukan untuk bisa membangun akses dari UKM, IKM, dan Koperasi di Jatim. Apalagi di era digitalisasi ekonomi, banyak sekali perdagangan yang dilakukan secara online. Para pelaku Koperasi, UKM, dan IKM harus banyak mendapatkan pendampingan dan kolaborasi.
“Yang sudah advance mendampingi yang belum. Kampus mendampingi human capitalnya, perbankan melakukan support permodalannya. Akses pasarnya oleh para pelaku perusahaan e-commerce,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim.
Lebih lanjut disampaikannya, kolaborasi ini perlu dilakukan dengan semua lini. Semua lini memang harus bergerak bersama dalam mengembangkan koperasi, UKM, maupun IKM. Kepada para pelaku perusahaan e-commerce diminta untuk melakukan pendampingan dan memastikan kualitas kontrol, kuantitas dan kontinyuitas dari koperasi, UKM, dan IKM jika diprediksi trend permintaan meningkat.
“Semua memang harus bergerak bersama, berkolaborasi, tidak bisa sendiri- sendiri,” pungkasnya.
Gubernur Khofifah Minta Para Penggerak Koperasi Tingkatkan Kolaborasi
Seiring dengan meningkatnya perusahaan e-commerce dan digitalisasi ekonomi diharapkan koperasi di Jatim membuka diri untuk mengembangkan kerjasama kemitraan atau kolaborasi.
“Saya harapkan koperasi di Jatim menjadi kekuatan ekonomi yang bisa mendorong pelaku koperasi, UKM dan IKM yang tangguh” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) dan UKM Prov. Jatim Mas Purnomo Hadi melaporkan, kegiatan Puncak Acara Hari Koperasi Ke-72 Provinsi Jatim Tahun 2019 dan KUKM Expo Ke-7 Tahun 2019 bertema “Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0”.
Ia menjelaskan, berbagai kegiatan telah dilakukan untuk menyemarakkan Hari Koperasi Ke-72 Provinsi Jatim. Antara lain Lomba Koperasi dan UKM Berprestasi, Lomba Uji Kompetensi Kopwan Syariah, Lomba Rencana Bisnis Start Up Koperasi Mahasiswa (KopMa), Gelar Kreasi Pemuda Koperasi. Selain itu juga diadakan Lomba Karya Tulis dan Talkshow Perkoperasian, Sarasehan Perkoperasian, Wayang Kulit. Juga dilakukan Bedah Rumah sebanyak 5 unit di Sampang dan Pamekasan dalam rangka Peduli Koperasi yang dilakukan oleh Koperasi Syari’ah NURI Jawa Timur.
Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Provinsi (Dekopinwil) Jatim dengan 37 perguruan tinggi negeri/swasta (PTN/PTS). Perguruan Tinggi yang mewakili adalah Universitas Islam Lamongan dan Universitas 17 Agustus 1945. Serta dilakukan perjanjian kerjasama tentang integrasi bisnis antara Bank Jatim dengan PT. Dompet Anak Bangsa (Go Pay).
Seusai menyampaikan laporan, Kepala Dinkop dan UKM Prov. Jatim menyerahkan 6000 paket sembako pada 6 kabupaten kantong kemiskinan di Jatim yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan dari Kabupaten Jember, Probolinggo, Sumenep, Sampang, Lamongan, dan Bojonegoro. ( RR)