Gubernur Khofifah: Seimbangkan Kecerdasan Akademik dan Akhlakul Karimah ‘Yo Pinter, Yo Bener’

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi program pendidikan yang diterapkan yayasan sekolah Khadijah yang tak sekadar berhasil mencetak generasi yang cerdas di bidang akademik tapi juga mampu membangun karakter akhlakul karimah.

Apresiasi tersebut disampaikan Khofifah saat hadir dalam acara Safari Ramadhan bertema ‘Perkuat Solidaritas Raih Keberkahan dan Kemuliaan Ramadhan’ bersama yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdatul Ulama Khadijah pada Sabtu, (1/4/2023) di Gedung Aula Yayasan Khadijah, Jalan A. Yani No. 2-4 Surabaya.
Mantan Menteri Sosial yang juga alumni SMA Khadijah Surabaya itu mengatakan, bukti keberhasilan sistem pendidikan di sekolah Khadijah itu dapat dilihat dari capaian dua murid SMA Khadijah yang mendapat golden tiket masuk Universitas Airlangga Surabaya.

Mereka adalah Nayyara Dwi Hafidha kelas XII program studi kedokteran umum dan Aulia Nanda Maghfira kelas XII program studi ekonomi Islam. Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Khofifah memberikan keduanya hadiah berupa laptop.
“Prestasi yang didapatkan kedua pelajar SMA Khadijah tersebut, tidak lepas dari metode pembelajaran yang diterapkan oleh SMA Khadijah, yakni bagaimana memberseiringkan antara berbagai capaian akademik dengan karakter akhlakul karimah,” kata Khofifah.

“Karena di SMA Khadijah salah satu yang ingin dibangun adalah yo pinter, yo bener. Atau dengan kata lain, akademiknya di maksimalkan, akhlaknya ditata dan dijaga,” imbuhnya.
Prestasi yang diraih kedua murid SMA Khadijah tidak lepas dari format yang diterapkan SMA Khadijah yaitu format pesantren kota dengan penguatan capaian prestasi akademik berseiring karakter akhlaqul karimah.
Sehingga adanya format ini dapat menjawab berbagai multidisipliner kebutuhan yang semakin kompleks khususnya bagi siswa di perkotaan.

“Yayasan Khadijah sebagai lembaga pendidikan NU, banyak mencetak alumnus hebat sehingga mampu berkontribusi untuk masyarakat di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan bahwa prestasi siswa Khadijah ini turut menambah kebahagiaan Jawa Timur lantaran tiga hari lalu Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) mengumumkan bahwa Provinsi Jawa Timur terkonfirmasi siswa-siswanya paling banyak diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes.
Total 23.477 siswa Jatim berhasil lolos masuk PTN tanpa tes. Artinya, kata Gubernur Khofifah, program pendidikan yang diimplementasikan di jenang SMA, Aliyah maupun SMK di Jawa Timur telah on the right track.

“Siswa Jatim yang diterima PTN ini persentasenya 25,3% dari seluruh siswa yang diterima secara nasional. Dan dari SMA Khodijah yang diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes sebanyak 45% dari peserta didik. Semoga akan menjadi bagian dari penyebar atau speaker dari Islam ahlussunnah wal jamaah yang mengajarkan Islam Rahmatan lil a’lamin.
Baik yang dokter, ekonom, sosiolog dan psikolog semua punya kapasitas dan tugas menjadi speaker ahlussunnah wal jama’ah yang menghadirkan Islam Rahmatan lil a’lamin,” jelasnya.

“Semua itu dibutuhkan karena memang Aswaja harus disemai dari seluruh profesi yang kita miliki dan yang ada di dalam jejaring kita, maka jangan pernah berkurang semangat mengembangkan Islam rahmatan lil a’lamin. Islam yang penyemai kasih bagi seluruh alam ,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu penerima golden tiket Aulia Nanda Magfira kelas XII program studi ekonomi Islam mengaku senang dan berterima kasih kepada Gubernur Khofifah yang memberikan hadiah berupa laptop sekaligus wejangan untuk dirinya.
“Ilmu pendidikan dan ilmu Budi pekerti yang sudah saya dapatkan di SMA Khadijah menjadi prinsip dalam hidup saya. Harus berguna dan bermanfaat bagi sesama,” ucapnya.

Sedangkan hadiah berupa laptop yang didapatkan, Fira sapaan akrabnya akan menggunakan untuk tugas-tugas saat kuliah nanti. Dirinya pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan guru yang sudah mendidiknya hingga dewasa.
“Terima kasih ibu gubernur Khofifah dan orang tua saya serta guru-guru yang terus mendoakan dan mendukung proses kehidupan saya hingga bisa mendapat berkat, yakni kuliah di Universitas Airlangga Surabaya,” ungkapnya.

(red)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait