SURABAYA, beritalima.com- Jelang Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyematkan secara langsung Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya Tahun 2021 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim.
Penyematan yang turut disaksikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim Sjaichul Ghulam, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jatim Indah Wahyuni, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim Dyah Wahyu Ermawati itu digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis 12 Agustus 2021.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/TK/Tahun 2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya. Satyalancana Karya Satya merupakan tanda penghargaan kepada ASN yang telah berbakti selama 10, 20 dan 30 tahun lebih secara terus menerus. ASN yang menerima penghargaan tersebut dinilai memiliki loyalitas tinggi terhadap negara.
Satyalancana Karya Satya Tahun 2021 tersebut disematkan kepada 576 ASN Pemprov Jatim secara bertahap. Penyematan tersebut dibagi menjadi banyak sesi dalam beberapa hari dan tetap memenuhi protokol kesehatan. Setiap sesinya hanya diikuti maksimal 40 orang ASN.
Sebelum mengikuti acara tersebut, para ASN pun diharuskan mengikuti swab test antigen yang telah disediakan di lokasi acara dan wajib dalam keadaan sehat serta telah melakukan minimal vaksin dosis pertama. Sebanyak 576 Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya tersebut terdiri dari Satyalancana Karya Satya Masa Kerja 30 tahun sebanyak 152 orang, Masa Kerja 20 tahun sebanyak 177 orang, serta Masa Kerja 10 tahun sebanyak 247 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, penyerahan Satyalancana Karya Satya tahun ini sengaja disematkan secara langsung kepada seluruh ASN sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi kepada seluruh jajaran ASN Pemprov Jatim. Apresiasi dan penghormatan atas seluruh dedikasi, seluruh energi dan produktivitas untuk bisa membawa Jawa Timur semakin maju terutama memberikan pelayanan kepada masyarakat selama ini.
“Atas pertimbangan jumlah sebanyak ini, maka kami lakukan penyerahannya secara bertahap. Apalagi tanda kehormatan ini adalah dari Negara, sehingga penyematan langsung ini menjadi penghormatan dan apresiasi kami bagi seluruh ASN Pemprov Jatim,” kata Khofifah.
Dengan menyematkan secara langsung, Khofifah berharap ini akan menjadi semangat dan motivasi bagi para ASN untuk terus mendedikasikan kinerja terbaiknya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat dengan ikhlas serta penuh rasa tanggungjawab. Sebuah proses pengabdian yang harus diikuti dengan keteguhan hati dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“ Seluruh ASN di Jawa Timur harus teguh menjaga NKRI melalui dedikasi dan pengabdian terbaiknya. Bagaimana kita mendedikasikan seluruh pengabdian sesuai dengan profesi tugas pokok dan fungsi masing-masing, baik yang berada pada jabatan struktural maupun jabatan fungsional,” tegasnya.
Menurutnya, pengabdian dan dedikasi itu salah satunya terlihat ketika masa pandemi Covid-19 saat ini. Dimana pemerintah melalui sangat banyak kebijakan dan intervensi memberikan bantuan seperti program sosial, bantalan-bantalan sosial ekonomi, Banpres PUM, bantuan subsidi upah dan seterusnya.
Khofifah berharap para ASN Jatim di posisi apapun seyogyanya tetap melakukan update terkait bantuan sosial, bantuan untuk usaha mikro, bantuan untuk subsidi upah, termasuk di dalamnya adalah bantuan untuk guru dan murid melalui bantuan kuota internet, serta bantuan lainnya.
“Jangan merasa itu bukan tugas saya, tetapi ketika teridentifikasi bahwa Bapak Ibu Saudara sekalian menjadi ASN di Pemprov, orang akan bertanya karena mungkin mereka belum terkonfirmasi berbagai lapisan-lapisan bantuan baik sosial ekonomi maupun bantuan pendidikan tersebut,” terangnya.
Untuk itu, orang nomor satu di Jatim ini kembali menyampaikan terima kasih kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim yang telah mendedikasikan seluruh energi dan produktivitas untuk membawa Jawa Timur semakin maju. Dirinya berharap seluruh produk pembangunan tersebut bisa dirasakan manfaatnya lebih banyak dan lebih baik lagi bagi seluruh elemen masyarakat yang tinggal di Jawa Timur.
“Kenapa saya menyebut yang tinggal di Jawa Timur bukan hanya untuk masyarakat yang ber-KTP Jawa Timur, karena ini bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka siapa pun yang tinggal di Jawa Timur harus merasa aman, merasa nyaman, merasa damai dan merasa terlindungi. Perlindungan kita adalah untuk semua yang berada di area ini bukan hanya yang ber-KTP Jawa Timur,” ungkapnya.
Bentuk layanan bagi seluruh elemen masyarakat yang tinggal di Jatim tersebut salah satunya dalam program vaksinasi. Dimana program vaksinasi ini terus diperluas kepada seluruh elemen masyarakat yang berdomisili di Jatim.
“Ini adalah layanan-layanan kemanusiaan untuk mereka yang tinggal di Jawa Timur. Saudara punya tugas memberikan layanan bagi mereka yang berada dan tinggal atau berdomisili di Jawa Timur,” terang Mantan Menteri Sosial RI ini.
Selain vaksinasi, bentuk layanan tersebut juga terlihat dalam hal penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Indonesia melalui Jatim. Bahwa PMI yang berada di Asrama Haji Surabaya mendapatkan layanan, perlakuan dan perlindungan yang sama dalam proses karantina mulai swab, lama waktu karantina selama lima hari, serta pelayanan gizi.
“PMI yang ada di Asrama Haji itu berasal dari 26 provinsi. Tidak bisa kita kemudian karena dia bukan warga Jawa Timur kemudian treatment-nya tidak sama. Itulah sebetulnya makna Bhinneka Tunggal Ika, bahwa kebhinekaan adalah sebuah keniscayaan yang Allah anugerahkan untuk Indonesia dan bahwa kita semua ada di dalam Negara kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.
Selain menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya, dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah turut menyerahkan secara simbolis santunan kematian KORPRI kepada perwakilan keluarga. Serta menyerahkan paket sembako kepada ASN Pemprov Jatim golongan 1 dan 2 yang usai menjalani isolasi mandiri. (Red).