KEDIRI, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Kediri. Salah satu upayanya, dengan mengembangkan budidaya bungaanggrek dan mawar melalui transfer teknologi pertanian dari RRT yang telah maju atau advanceddi bidang pertanian.
“Kita harus melakukan intensifikasi dan transfer teknologi pertanian dari negara yang sudahlebih advanced dari kita, sebab ekstensifikasi lahan agak susah di Jatim,” kata Gubernur Khofifah saat audiensi dengan petani di Kabupaten Kediri, bertempat di Sanggar Budaya Kecamatan Pare, Senin (18/3) sore.
Gubernur Khofifah mengatakan, dirinya telah melakukan pembicaraan dan membuat kesepakatan dengan Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk melakukan transfer teknologi pertanian, khususnya budidaya anggrek dan mawar.
Kesepakatan itu dihasilkan saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) RRT Xiao Qian, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, (12/3) lalu.
“Melalui teknologi tersebut, kita bisa menghasilkan mawar tanpa duri. Kemudian, kita jugabisa menentukan jenis warna dari mawar dan anggrek sesuka kita, mau warna hijau, merah, danlainnya,” katanya sembari menambahkan, melalui teknologi tersebut, petani juga bisa memprediksiestimasi waktu mawar tersebut akan mekar, Sehingga, tidak ada mawar yang terbuang sia-sia,” katanya.
Orang nomor satu di Jatim ini optimis transfer teknologi itu akan membantu meningkatkankesejahteraan petani, terutama perempuan yang menjadi kepala keluarga kurang mampu.
Sebab,budidaya anggrek dan mawar ini sangat bersahabat dengan kaum perempuan, alias friendly forwomen. “Saya optimis dengan intervensi teknologi ini, mereka bisa tersenyum ceria, punya harapanpeningkatan kesejahteraannya bisa lebih pasti,” ujarnya sembari menambahkan, saat ini budidayaanggrek di Kediri sedang dikembangkan, karena itu, dirinya telah meminta Bupati Kediri untukmenyiapkan lahan untuk dijadikan proyek percontohan transfer teknologi pertanian tersebut.
Melalui penerapan teknologi pertanian tersebut, imbuh Gubernur Khofifah, diharapkandapat mempercepat penurunan angka kemiskinan pedesaan di Jatim, yang saat ini masih berada diangka 15,2%. “Jadi teknologinya diintervensi, benihnya kami beri, kemudian pemupukan jugadidampingi, dengan begitu penurunan kemiskinan pedesaan bisa dipercepat,” imbuhnya.
Kembangkan SMK Aviasi Selain transfer teknologi pertanian, Gubernur Khofifah juga siap mengembangkan SMKAviasi atau SMK Penerbangan di Kediri.
Hal ini untuk mengantisipasi jika bandara udara di Kedirisudah beroperasi, diharapkan para lulusan SMK aviasi bisa menjadi tenaga kerja untuk keperluanbandara tersebut, seperti tenaga mekanik pesawat, mekanik penerbangan, dan lainnya.
“Kami sudah berbicara dengan Dubes Inggris untuk rencana pengembangan ini, termasukkebutuhan tutor-tutor dan lab-labnya di SMK aviasi ini” katanya. Kemudian, lanjut gubernur wanita pertama Jatim ini, juga ada kerjasama untukmengkampanyekan English for Indonesia.
Salah satu programnya adalah training for teachers bagiguru-guru Bahasa Inggris. Harapannya, para guru dan murid di SMK aviasi dapat berbahasa Inggrisdengan lebih cakap.
“Saya ingin ada penguatan kompetensi di Jatim, karena aka nada perpanjangan runway diJember, Banyuwangi, Bandara Malang juga diharapkan jadi bandara internasional, dan Kediri jugamau dibangun bandara. Sehingga, kebutuhan mekanik untuk penerbangan memang sangatmendesak,” pungkasnya.Rencana Gubernur Khofifah tersebut disambut baik oleh Bupati Kediri, Harianti Sutrisno.
Menurutnya, rencana tersebut sangat tepat diterapkan di Kediri, sebab sebanyak 85% masyarakatKediri berprofesi sebagai petani. Dirinya berharap, program dari Gubernur Khofifah dapatdisinergikan dengan program miliknya.
“Contohnya tanaman padi, kita mendapat kesempatan untuk menanam padi sebanyak-banyaknya dengan bibit yang gratis,” ujarnya sembari menambahkan, dirinya juga siap mendorongpengembangan budidaya anggrek dan mawar.
Sebab permintaan kedua jenis bunga tersebut sangattinggi, khususnya permintaan dari kabupaten dan kota tetangga, seperti Batu dan Surabaya. Sementara itu, Ketua KTNA Kab. Kediri, Mustofa mengatakan, potensi pertanian di Kedirisangat besar, baik di bidang hortikultura, organik, peternakan, dan perikanan.
Pihaknya juga siapmendukung kerjasama dengan Gubernur Khofifah. Adapun anggota KTNA di Kediri sangat banyak, mulai dari tingkat RT dan RW.Hadir dalam kesempatan ini, 600 undangan anggota KTNA Kab. Kediri, beberapa kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, diantaranya Kepala Dinas Pertanian, dan Dinas Peternakan, para kepala OPD di lingkup Pemkab Kediri.
Hadir pula para wartawan dari berbagai media, dan masyarakat sekitar. [Rr]