BONDOWOSO beritalima.com | Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyiapkan opsi pembuatan sumur bor dan pipanisasi dalam rangka mengatasi kekeringan yang terjadi di wilayah Jatim khususnya di Kab. Bondowoso. Menurutnya, sumur bor maupun pipanisasi merupakan opsi strategis untuk penanganan pemenuhan kebutuhan air lebih permanen.
“Opsi menyiapkan sumur bor dan pipanisasi cukup stretegis, apalagi di wilayah ini saat musim hujan juga mengalami kesulitan air bersih,” tukas Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim saat menyerahkan bantuan air bersih secara langsung di di Desa Gayam, Kec. Batulinggo, Kabupaten Bondowoso, Kamis(11/7) sore.
Khofifah menjelaskan, selain 7 tangki air bersih bantuan yang diserahkan juga berupa 120 buah jerigen dan 30 tandon air. Namun demkian, bantuan tersebut sifatnya tidak permanen. Dicontohkan, penyerahan tandon misalnya adalah supaya masyarakat bisa mengantisipasi saat membutuhkan air. Sedangkan, jeirigen untuk mempermudah membawa air ke rumah masing- masing.
“Selain sumur bor, juga akan dilakukan exercise terkait penyiapan pipanisasi meskipun jarak sumber airnya dari lokasi agak jauh,” ungkap gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Sebagai bentuk gerak cepat, Khofifah meminta pihak Pemkab Bondowoso segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim agar segera dapat di rencanakan dalam program pemprov.
“Saya berharap besok sudah ada utusan dari Pemkab Bondowoso ke Pemprov Jatim utamanya pak Sekda dan Bappeda untuk membuat pemetaan dan pengerangkaan kebutuhan terkait rencana ini,” tukas Khofifah
Orang nomor satu di Jatim ini berharap, opsi-opsi tersebut bisa menjadi langkah antisipasi yang lebih komprehensif terhadap antisipasi saat terjadi kekeringan. Apalagi, berdasarkan prediksi dari BMKG puncak kemarau di Jatim akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.
“Dengan melakukan antisipasi kekeringan dengan distribusi air bersih di berbagai titik serta menyiapkan opsi-opsi untuk penanganan jangka panjang, Insya allah pada puncak kemarau Agustus nanti kita sudah siap,” pungkasnya,
Sementara itu, Bupati Bondowoso Salwa Arifin menyampaikan senada dengan Gubernur Khofifah yakni tentang kebutuhan pembuatan sumur bor. Apalagi, setiap tahunnya Kab. Bondowoso selalu mengalami kekeringan sehingga opsi tersebut sangat diperlukan masyarakat.
“Opsi pembuatan sumur bor memang kami perlukan, kami mohon bantuan ibu Gubernur untuk bisa merealisasikannya,” tukas Bupati Salwa sembari menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Khofifah atas kehadirannya di Kab. Bondowoso.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPBD Prov. Jatim Subhan Wahyudiono melaporkan bahwa di Kab. Bondowoso terdapat 7 kecamatan dengan 12 desa yang terdampak kekeringan. Sedangkah, daerah terdampak kekeringan di seluruh Jatim yakni di 24 kabupaten yang terdiri dari 180 kecamatan dan 566 desa.
Turut mendampingi pada kunjungan tersebut, antara lain Forkopimda Kab. Bondowoso, Kadis ESDM Prov. Jatim, Kadis PU Bina Marga Prov. Jatim, Kadis Kesehatan Prov. Jatim, serta Kabiro Humas dan Protokol Prov. Jatim. (rr)