ACEH,Beritalima-Seluruh unsur Forum Koordinasi Piminan Daerah (Forkopimda) Aceh diharapkan dapat terus menjaga kekompakan, sehingga dapat menjadi contoh teladan bagi masyarakat, dan mendukung kelancaran proses pembangunan Aceh.
Hal tersebut disampaikan oleh Guberur Aceh, Zaini Abdullah, dalam amanatnya saat bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Upacara Instansi se-Garnizun Banda Aceh dalam rangka enyambut Idul Fitri 1438 H, yang dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Rabu 21- Juni -2017.
Saya percaya dan menaruh harapan penuh kepada seluruh Anggota Forkopimda plus untuk tetap menjaga kekompakan dan menjadi teladan bagi rakyat, sehingga dapat sepenuhnya menjalankan tugas sesuai dengan bidang tanggungjawab masing-masing. Keutuhan, keharmonian, dan sinergitas adalah kunci dari semua keberhasilan kerja kita,” kata Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Zaini itu juga menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada Panglima Kodam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh, dan seluruh anggota Forkopimda atas kerjasama yang sangat baik selama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Zaini turut menyampaikan beberapa hal sebagai bahan pertimbangan dan rambu-rambu dalam menjadikan Aceh sebagai sebuah negeri baldatun taibatun warabun ghafur, Negeri Darussalam.
Poin pertama yang disampaikan oleh Zaini adalah penegakan supremasi hukum untuk semua. Menurut Zaini, suatu pemerintahan tidak dapat berjalan baik, bersih dan berkeadilan jika supremasi hukumnya lemah, diskriminatif, dan aturan yang ada tidak berjalan dan tidak berpihak pada keadilan.
Sebagai daerah yang menerapkan Syariat Islam dalam kehidupan sehari-harinya, Zaini berharap agar masyarakat Aceh dapat tampil sebagai pelopor dan teladan dalam penegakan supremasi hukum.
Tidak boleh ada diskriminasi hukum, dan tidak ada keraguan dan atau pilih kasih dalam memberikan sanksi kepada yang melanggar hukum.Saya percaya seluruh jajaran aparat penegak hukum di Aceh, dapat menjalankan tugasnya secara professional, taat asas, tidak ragu dan tidak pilih kasih,” kata Zaini.
Selanjutnya, Zaini juga berpesan tentang pentingnya menjadikanUndang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 sebagai landasan konstitusional Pemerintahan dan Pembangunan Aceh.
Meski belum sepenuhnya dapat dijalankan, namun berkat kerjasama yang baik, komitmen yang kuat dan kesamaan pandang kita dalam membangun Aceh, Alhamdulillah sebagian besar isi UUPA telah menjadi landasan kerja kita.
Zaini optimis, di bawah kepemimpinan Irwandi Yusuf, Undang-Undang Pemerintahan Aceh masih tetap utuh dan menjadi landasan Pemerintah Aceh dalam menjalankan roda pembangunan di Aceh,’’(Aa79)