Gubernur Pramono Puji Keberadaan Pertanian Vertikal Cilandak Ladang Farm

  • Whatsapp
Gubernur Pramono puji keberadaan pertanian Vertikal Cilandak ‘Ladang Farm’ (foto: istimewa)

Jakarta, beritalima.com| – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung dan memuji keberadaan pertanian vertikal Ladang Farm di Cilandak, Jakarta Selatan (18/9). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan urban farming di Ibu Kota.

Pramono didampingi Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati; Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok; serta Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M. Anwar.

Mulanya, Pramono mengaku mengetahui Ladang Farm milik warga Cilandak dari media sosial. Menurutnya, kebun ini bukan hanya berhasil mewujudkan ide yang inovatif dan kreatif, tetapi juga mampu memproduksi tanaman hidroponik hingga dua ton per bulan.

“Yang membuat saya senang adalah mereka juga melibatkan masyarakat sekitar, khususnya ibu-ibu, untuk bekerja di sini. Mulai dari menyiapkan bibit, merawat tanaman, hingga proses selanjutnya. Kreativitas seperti ini luar biasa, karena mampu membuka lapangan kerja bagi warga. Lebih dari itu, hasil panennya sepenuhnya dibeli oleh berbagai restoran di Jakarta,” ujarnya.

Ada beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan, seperti Thai basil, Italian basil, mint, selada, hingga shiso/perilla. Kebun ini menggunakan sistem hidroponik modern dengan rak bertingkat setinggi 13 meter dan memiliki 33.000 lubang tanam.

Dengan kapasitas produksi yang cukup besar, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan dukungan bagi keberlanjutan operasional urban farming ini. Salah satunya dengan rencana penyediaan panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi.

“Memang salah satu kendala utama adalah biaya listrik. Saat ini, semua operasional masih bergantung pada listrik konvensional yang cukup mahal. Karena itu, saya minta jajaran Pemprov mempelajari kemungkinan penggunaan panel surya. Kalau bisa diterapkan, saya kira ini akan sangat baik,” jelasnya.

Pramono berharap, kehadiran Pemprov DKI Jakarta di Ladang Farm dapat membantu memperluas promosi produk panen, sehingga lebih dikenal masyarakat sebagai bagian dari alternatif pertanian modern di perkotaan.

“Tempat ini bisa menjadi role model. Biasanya urban farming dilakukan dalam skala kecil, tapi di sini sudah mencapai skala industri menengah. Walaupun tenaga kerja yang diserap masih terbatas, ide dan gagasannya yang patut diapresiasi. Karena itu, saya meminta jajaran untuk mempelajari lebih jauh hambatan yang mereka hadapi agar bisa kita dukung,” ungkapnya.

Dari data Dinas KPKP DKI Jakarta, jumlah pelaku urban farming di Jakarta kini mencapai 5.910 orang dengan 521 kelompok tani. Pemprov DKI telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari sarana produksi, pendampingan teknis dan kelembagaan oleh tenaga penyuluh, edukasi serta pelatihan, hingga kolaborasi dengan swasta, BUMN, BUMD, TNI, Polri, lembaga pemasyarakatan, lembaga keagamaan, dan masyarakat.

Selain itu, dari sisi kebijakan, Pemprov DKI Jakarta juga telah menyusun peta jalan pengembangan urban farming berbasis ruang melalui Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018–2030. Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan pangan keluarga, mengurangi pengeluaran rumah tangga, menambah pendapatan, menyerap tenaga kerja, mengendalikan inflasi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan tanaman asli Jakarta.

Jurnalis: rendy/abri, sumber: beritajakarta

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait