Gubernur Viktor Laiskodat Kunjungi Mulut Seribu Rote Ndao

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi kawasan Mulut Seribu,labupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin (29/4). Dengan menggunakan speedboat, Gubernur didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT bersama Forkopimda Kabupaten Rote Ndao, mengelilingi kawasan itu.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Viktor memantau kemajuan penangkaran ikan gabus, melihat potensi wisata yang dapat dikembangkan serta melakukan dialog dengan warga di sekitar kawasan tersebut.

Dalam kesempatan dialog dengan warga dari desa Landu Leko dan desa Puku Afu yang dimoderatori Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu, terungkap beberapa permintaan warga.

Di antaranya usulan pembangunan jembatan, pembangunan sekolah khususnya SMK Pariwisata di sekitar kawasan Mulut Seribu, penyediaan obat-obatan dan penambahan tenaga medis di puskesmas, pembangunan jalan, serta penyediaan sumur bor dan jaringan listrik.

Menanggapi usulan tersebut, Gubernur setuju untuk membangun SMK Pariwisata tahun depan. Namun sebelum pendirian harus disiapkan sumberdaya manusia terutama tenaga pendidiknya. Dalam kesempatan itu, Gubernur Laiskodat meminta Bupati Rote Ndao untuk memilih sepuluh orang pemuda yang berumur 30-an tahun.

Mereka akan dikirim untuk mengikuti kursus bahasa Inggris selama setahun. Pembiayaannya murni dari pribadi Gubernur dan bukan dari APBD Provinsi.

“Kirim nama-namanya ke saya sesegera mungkin. Ini sebagai hadiah bagi masyarakat sekitar kawasan Pulau Seribu. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, kesepuluh pemuda ini diharapkan dapat berkomunikasi lancar dengan wisatawan yang berkunjung. Juga dapat mempromosikan potensi Mulut Seribu kepada dunia melalui tulisan,” jelas Gubernur dalam dialog yang dilakukan di Dermaga Lokomanon itu.

Selanjutnya, Gubernur meminta agar masyarakat sungguh menjaga kawasan Mulut Seribu. Tidak boleh menembak atau berburu burung yang ada di kawasan itu. Juga hindari untuk tangkap ikan dengan bom rakitan. Pemerintah akan bantu agar kapal atau perahu masyarakat lebih ramah lingkungan, pemakaian solarnya dikurangi. Gubernur juga meminta agar masyarakat tidak boleh membuang sampah plastik dan puntung rokok di sepanjang pantai.

“ Karang dan flora harus dijaga. Kita mesti menjaga dan memelihara alam ciptaan Tuhan yang indah ini. Karena siapa yang rusakkan alam, tempatnya pasti neraka. Keindahan mulut seribu ini harus bisa dinikmati oleh anak cucu kita sampai kapanpun,” himbau Viktor Laiskodat dalam kesempatan tersebut.

Terkait permintaan pembangunan jembatan antara Desa Puku Afu dan Mayoe yang melewati kawasan Mulut Seribu akan dipelajari lagi lebih mendalam, terutama dampaknya terhadap lingkungan. (L. Ng. Mbuhang/Biro Humas NTT)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *