Gubernur’’Ulama dan Umara harus Bersatu Membangun Aceh

  • Whatsapp
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah menyampaikan sambutan saat membuka Rapat Koordinasi MPU di Aula MPU Aceh, Banda Aceh, Selasa 2 Agustus 2016. Rapat koordinasi tersebut dilaksanakan untuk memperkokoh Independensi MPU dalam menghadapi Pilkada Tahun 2017.

ACEH,Beritalima.com- Dalam upaya membangun Aceh yang berlandaskan iman dan taqwa, peran ulama tentu saja sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dengan umara. Untuk itu,Ulama dan Umara harus senantiasa seiring sejalan dalam upaya mengarahkan pembangunan,

 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya, saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Majelis Permusyawaratan Ulama se-Aceh. Kegiatan yang dirangkai dengan penyerahan sertifikat halal secara simbolis kepada para pelaku usaha di Aceh itu, dipusatkan di Aula MPU Aceh, Selasa -02-08-2016.

“Kedudukan Ulama sebagai panutan dan pemimpin di tengah masyarakat, tentu saja memiliki peran strategis dalam upaya memperkokoh sendi-sendi etika, moral dan spiritual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Ulama juga memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pencerahan, mencerdaskan, dan membimbing umat,” ujar Gubernur.

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Doto Zaini itu berharap agarRakor MPU se- Aceh ini, dapat merumuskan langkah terbaik guna mendorong peran yang lebih optimal, sehingga lembaga MPU maupun para ulama dapat lebih berperan dalam pembangunan, guna menciptakan kehidupan yang aman, tertib, nyaman dan tentram bagi masyarakat Aceh.

Zaini juga menyarankan kepada semua pihak, agar menjadikan setiap nasihat dan bimbingan dari para Ulama sebagai rujukan, dalam mengambil keputusan maupun menyelesaikan berbagai problema yang melanda ummat dewasa ini.

“Selain menawarkan kebaikan, globalisasi juga melahirkan efek buruk, diantaranya adalah terkikisnya karakter ummat yang sebelumnya bijaksana dan sabar, menjadi gampang terhasut dan mudah terprovokasi.Hal ini tentu berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan ummat,” kata  Zaini.

Gubernur menambahkan, lunturnya nilai-nilai Islam juga patut menjadi perhatian bersama para pemangku kebijakan.Menurut Gubernur, indikasi inidapat dilihat dengan prilaku ummat yang permisif, perilaku adiktif, perilaku brutalistik, hedonistik serta materialistik, kondisi tersebut diperparah lagi dengan rasa malu yang semakin menipis.

 

Sementara itu, dalam rangka menyambut pelaksanaan Pemilihan Keala Daerah atau Pilkada serentak tahun 2017. Gubernur meminta agar para ulama selaku pihak yang tidak terkait dengan segala kepentingan politik dapat mengambil peran sebagai pengawal dan pendorong Pilkada yang bersih dan damai.

“Menyambut penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2017 mendatang, saya berharap para ulama mampu hadir sebagai penyejuk dan mendorong terselenggaranya Pikada yang damai di Bumi Serambi Mekah ini,”  

Gubernur jugamenyerah sertifikat halal kepada sejumlah pelaku usaha di Aceh. Menurut Gubernur, hal tersebut adalah bagian yang sangat penting bagi pelaku usaha dan wisata, mengingat saat ini Aceh merupakan salah satu destinasi wsata halal di Indonesia dan dunia.

“Pemerintah Aceh menyambut baik pembagian sertifikat halal ini.Kami juga mengimbau agar pelaku usaha lainnya dapat mengikuti langkah ini. Dengan demikian, maka berbagai produk makanan, minuman dan lain sebagainya, terjamin kehalalannya.

“Sebagai informasi, ada beberapa jenis usaha yang harus kita pastikan kehalalannya. Halal yang dimaksud adalah mencakup semua proses dan prosedur yang dilakukanharuslah sesuai dengan aturan Syari’at Islam,”  

Jenis-jenis usaha halal yang dimaksud adalah hotel halal, makanan dan minuman halal, paket wisata halal dan destinasi wisata yang ditunjang oleh fasilitas pendukung yang berstandar halal. Gubernur mengungkapkan, ntuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama dan sinergi antara berbagai pihak terkait.

Berikut ini adalah daftar nama penerima sertifikasi halal yang diserahkan langsung oleh Gubernur Aceh.  UD Ayam Segar, jenis produk daging Ayam Segar. CV Fajar NNC Perdana, jenis produk  Katering. Dipumas Food, jenis produk bumbu rujak buah kawista. CV Razie Aceh, jenis produk manjakani Aceh.

Selanjutnya, Bungong Jeumpa, jenis produk pisang sale goreng. CV Alam Riza Lestari, jenis produk air minum dalam kemasan. UD Bina Rasa Trico, jenis produk kacang goreng. PT Ima MountaZ Sejahtera, jenis produk air minum dalam kemasan. CV Agees, jenis produk air minum dalam kemasan. UD Agro, jenis produk bubuk kopi arabika, robusta dan luwak, dan CV Mustika, jenis produk bubuk kopi arabika dan robusta,’’(**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *