SURABAYA, Beritalima.com | Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggunakan hak pilihnya bersama suami dan anak keduanya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 001, Jl Wiyung Indah Blok L/1-A Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Rabu (9/12/2020).
Sekitar pukul 07.25 WIB, Wali Kota Risma yang mengenakan baju batik berangkat dari rumahnya bersama keluarga menuju ke TPS 001 dengan berjalan kaki yang berjarak sekitar 200 meter. Setiba di lokasi, ia juga sempat mengobrol beberapa saat dengan petugas TPS sebelum menyalurkan hak pilihnya.
Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 001 Kelurahan Jajar Tunggal ini, Wali Kota Risma berada di urutan nomor 110, Djoko Sapto Adji (suaminya) di nomor 109 dan Tantri Gunarni S (putri bungsu) di nomor 111. Sedangkan jumlah pemilih di TPS 001 ini sebanyak 380 orang, dengan pemilih laki laki 182, dan pemilih perempuan 198.
Menurut Wali Kota Risma, meski Pilkada 2020 berlangsung di tengah pandemi, dalam pelaksanaannya tetap berjalan lancar dengan protokol kesehatan ketat. Sebelum memasuki area TPS, pemilih yang hadir dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun dan wajib memakai masker. Di wilayah TPSnya sendiri, mayoritas petugas diisi oleh perempuan.
“Alhamdulillah lancar ya, ini panitianya ibu-ibu karena Ibu RT-nya perempuan. Alhamdulillah bagus, sangat rapi (protokol kesehatan di TPS), aku pakai sarung tangan,” kata Wali Kota Risma saat ditemui seusai menggunakan hak pilihnya.
Usai mengemban jabatan sebagai Wali Kota Surabaya, ke depannya ia menyatakan masih belum memiliki rencana apapun dalam konteks politik ataupun birokrasi. Sebab, bagi dia jabatan adalah amanah karena itu tidak boleh diminta. Namun, Wali Kota Risma mengakui memiliki rencana kegiatan lainnya. “Tapi saya punya rencana untuk kegiatan-kegiatan saya. Pertama saya juga akan coba berbisnis. Kedua ada beberapa perguruan tinggi minta saya juga jadi pengajar,” ungkap dia.
Presiden UCLG Aspac ini pun berpesan kepada siapapun calon wali kota terpilih nanti agar program yang telah diinisiasi di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat ditingkatkan. Baik itu dari sisi sosial maupun infrastrukturnya. Apalagi, selama ini Surabaya telah banyak meraih prestasi dan capaian di bidang nasional dan internasional.
“Saya berharap ini bisa dilanjutkan, bahkan ditingkatkan. Saya tidak ngomong bahwa saya paling bisa, tapi saya ingin menyampaikan bahwa banyak prestasi yang diraih oleh Surabaya. Prestasi itu dalam bentuk penghargaan ataupun dalam bentuk capaian-capaian,” terang dia.
Ia mencontohkan, saat awal menjabat Wali Kota Surabaya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya jauh berada dibawa kota-kota besar lain Indonesia. Namun, saat ini IPM Kota Surabaya dapat melampaui beberapa kota besar lain di Indonesia.
“Saat ini kita melampaui mereka. Siapa pernah bayangkan Surabaya bisa menjadi kota pariwisata. Kita mendapatkan penghargaan indeks pariwisata (Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018) terbaik Indonesia selama 3 tahun berturut-turut,” papar dia.
Wali Kota Risma menilai, meski Surabaya tidak memiliki kekayaan alam maupun pemandangan yang bagus, tapi Kota Pahlawan ini dapat menjadi destinasi wisata di Indonesia. Karenanya, ia berharap kepada penerusnya nanti agar dapat meningkatkan hasil capaian tersebut.
“Sekarang ini pariwisata menjadi salah satu perebutan antar kota dan antar negara. Jadi semua larinya ke pariwisata, karena disitulah kita paling mudah mendapatkan pendapatan, maupun kesempatan kerja. Karena itu jangan sampai dilepas untuk Kota Surabaya, semakin lama harus semakin baik,” pungkas dia.
Seusai menggunakan hak pilihnya, Wali Kota Risma bersama suami dan anak keduanya kembali berjalan kaki menuju rumah. Menariknya, di tengah perjalanan itu, ia sempat mampir di Pasar Krempyeng memborong jajanan pasar untuk awak media yang melakukan peliputan. (*)