Guntaryo : Permintaan Ekspor Oktra dan Edamame Meningkat

  • Whatsapp
Kunjungan Alumni Taplai Lemhannas RI Jatim ke PT. Mitratani Dua Tujuh Jember

JEMBER, beritalima.com – Alumni Pemantapan Nilai-nilai kebangsaan Provinsi Jawa Timur yang dipimpin Presiden Taplai Lemhannas RI Jatim DR. Wahid Wahyudi, MT dan Yafety Waruwu, SH mengunjungi PT Mitratani Dua Tujuh (28/7) di Kabupaten Jember Jawa Timur.

PT Mitratani Dua Tujuh yang memproduksi edamame anak usaha PT Perkebunan Nusantara X di Mangli, Jember, Jawa Timur ini menjelaskan secara rinci tekait produksi hingga ekspor.

Target produksi edamame pada 2017 sebanyak 7.900-8.000 ton, Target produksi ini meningkat sekitar 12,6% dibandingkan realisasi produksi tahun 2016. Sepanjang 2016, Mitratani bisa memproduksi 7.100 ton edamame, dan dari jumlah itu sebanyak 5.000 ton atau 70,42% dialokasikan untuk ekspor.

Direktur Utama Mitratani Dua Tujuh Guntaryo mengatakan, selain meningkatkan alokasi ekspor edamame minimal sekitar 5.200 ton pada tahun ini, pihaknya juga akan meningkatkan pasar lokal. “Tahun ini kami juga fokus menggenjot pasar lokal untuk edamame. Akan kami tingkatkan sekitar 2.100 ton atau sekitar 29,58% dari produksi,” ujarnya, Sabtu (29/7) kepada rombongan Alumni Taplai Lemhannas RI Jatim .

Mitratani mencatat, sepanjang tahun 2016, pasar lokal dapat menyerap edamame sebanyak 1.600 ton. Tak hanya edamame yang fokus digarap Mitratani. Sejak tahun lalu, anak perusahaan PTPN X ini juga fokus menggarap komoditas okra dan buncis. Menurut Guntaryo permintaan ekspor okra tahun ini diperkirakan meningkat. “Tahun lalu, permintaannya meningkat 20%. Kira-kira tahun ini juga sekitar 20% – 25%,” terangnya.

Produksi okra tahun 2016 sebanyak 1.550 ton dan produksi tahun ini akan ditingkatkan sekitar 1.850 ton – 2.000 ton. Sedangkan produksi buncis tahun 2016 sebanyak 300 ton dan ditargetkan akan meningkat menjadi sekitar 450 ton. “Permintaan okra mulai banyak berdatangan dari Jepang, Singapura dan Malaysia,” tambah Guntaryo.

Dia mengatakan, dari ekspor edamame saja, selama tahun 2016, Mitratani dapat mencetak pendapatan sekitar US$ 10,75 juta. Dengan harga jual ekspor edamame rata-rata sebesar US$ 2,15 per kg.

Menurut Guntaryo, pasar edamame saat ini memang masih didominasi oleh pasar mancanegara. Negara tujuan ekspor edamame diantaranya Jepang, Eropa, Amerika, Australia, sebagian Timur Tengah, Singapura dan Malaysia. “Sebanyak 80% edamame kami ekspor ke Jepang. Sisanya 20%, diekspor ke negara-negara lain,” kata Guntaryo. .

Selain Mitratani, ada perusahaan lain yang juga mengembangkan edamame, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Tbk. Perusahaan ini menargetkan penjualan pada tahun ini mencapai 1.445 ton. ANJ juga menargetkan segera membangun mesin pembeku pada 2018, agar bisa ekspor edamame ke mancanegara.

(rr)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *