SURABAYA, beritalima.com|
Rasa bangga dan bahagia menyelimuti Prof Dr Wasiaturrahma SE MSi. Pasalnya Prof Nasih secara resmi mengukuhkannya sebagai Guru Besar Unair yang ke-571. Gelaran itu dilaksanakan pada Rabu (10/5/2023), di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus C Unair.
Prof Rahma, menyampaikan orasi ilmiah yang bertajuk “Inklusi Keuangan Digital: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kebangkitan UMKM”. Ia mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.
Tantangan itu salah satunya dipicu oleh konflik-konflik geopolitik global, seperti halnya konflik geopolitik Ukraina dan Rusia yang belum juga mereda.
“Hingga saat ini, ketegangan geopolitik itu masih berlangsung dan masih belum terlihat kapan akan berakhir, sehingga ini menjadi salah satu tantangan berat karena dapat menyebabkan ketidakpastian global, tekanan inflasi, gangguan pasokan pangan dunia, hingga krisis pangan,” tuturnya.
Selain itu, dinamika ekonomi global yang memicu penurunan demand (permintaan) global, tingginya tingkat inflasi, menurunnya harga komoditas global, serta masih belum stabilnya UMKM global juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dan diantisipasi.
Dorong Percepatan Inklusi Keuangan Digital
Sebagai langkah preventif dalam menghadapi tantangan tersebut, Prof Rahma memandang bahwa pemerintah perlu secepatnya menentukan langkah yang strategis. Langkah itu, bisa dilakukan melalui akselerasi pada inklusi keuangan digital.
“Inklusi keuangan sudah menjadi tren pasca krisis 2008. Hal itu merupakan dampak dari krisis yang menyasar kelompok-kelompok berpendapatan rendah dan tidak teratur, tinggal di daerah terpencil, buruh yang tidak memiliki dokumen identitas legal, dan masyarakat pinggiran unbanked yang jumlahnya sangat tinggi di luar negara maju,” terang akademisi FEB Unair itu.
Beberapa manfaat inklusi keuangan digital bagi perekonomian suatu negara antara lain dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, mendukung stabilitas sistem keuangan, mengurangi shadow banking atau irresponsible finance, memberikan potensi pasar baru bagi perbankan, dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang berkelanjutan.
“Lebih jauh, inklusi keuangan digital ini juga bisa mengurangi kesenjangan dan rigiditas low income trap, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dalam orasinya, perempuan asal Sumenep itu juga menuturkan bahwa dengan inklusi keuangan digital, pemerintah dan para pemangku kebijakan juga dapat membantu UMKM untuk berkembang dan bangkit di tengah tantangan ekonomi global.
Inklusi keuangan digital mampu mendorong UMKM untuk naik kelas menjadi eksportir dan terhubung dengan pasar global. Selain itu, dengan inklusi keuangan digital, UMKM juga dapat memperluas akses inovasi bisnis, serta mendapatkan akses sumber daya keuangan yang lebih mudah.
“Berbagai dampak yang dihasilkan oleh inklusi keuangan digital ini dapat membantu UMKM utamanya dalam pengembangan bisnis sehingga akan menurunkan tingkat pengangguran dan mengurangi ketimpangan pendapatan,” tandasnya.
Penerapan inklusi keuangan digital pada beberapa negara telah terbukti memberikan dampak positif yang signifikan. Beberapa negara yang telah memberikan bukti konkret dampak inklusi keuangan digital itu antara lain Cina, India, Thailand.
Sosok Inspiratif
Guru Besar merupakan jabatan fungsional tertinggi dari seorang dosen. Tentu tidak mudah untuk mendapatkan gelar tersebut. Karena diperlukan kegigihan, ketekunan, kesabaran, dan semangat pantang menyerah. Itulah kisah perjalanan yang Prof Rahma rasakan selama ini. Hal itu teramini langsung oleh sang putra yang menghadiri acara pengukuhan.
“Bunda saya ini orangnya pantang menyerah, jadi di kamus kehidupannya itu tidak ada kata menyerah,” ucapnya.
Selain menjadi seorang pengajar yang berdedikasi tinggi, Prof Rahma juga berhasil menjadi ibu sekaligus sumber inspirasi terbaik bagi putra-putrinya.
“Sampai detik ini dan hingga nanti, Bunda akan selalu menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi saya untuk melangkah. Terima kasih karena telah menjadi ibu yang baik. Terima kasih telah menjadi contoh bagi para penerus bangsa di UNAIR karena bukti menunjukkan telah banyak mahasiswa bimbingan beliau yang sukses,” ucap sang putra.
Sang suami yang juga hadir dalam kesempatan itu turut mengungkapkan rasa bangga dan syukur lantaran apa yang dicita-citakan oleh sang istri sepuluh tahun lalu kini dapat terwujud. Terwujudnya cita-cita itu merupakan buah dari usaha dan doa-doa yang terus dipanjatkan oleh Prof Rahma.
“Saya bangga sekali dengan Prof Rahma ini, saya jujur terinspirasi oleh beliau. Memang benar pantang menyerah. Dan satu hal yang sangat saya kagumi adalah, beliau ini ibadahnya luar biasa, sehingga saya melihat bahwa Tuhan menggerakkannya untuk segera menjadi profesor. Saya berharap, semoga ilmu yang ia dapat bisa bermanfaat bagi UNAIR, keluarga, dan agamanya,” tandas sang suami. (Yul)