Citizen Reporter
Laporan: Deawansa Masrawi
Mahasiswa Ilmu Administrasi Unismuh Makassar
TAKALAR. Selama masa pandemi Covid-19 para guru-guru di Madrasah Tsanawiyah Ballo Takalar, tak pernah absen memberikan materi pelajaran kepada murid walaupun dalam situasi kurang memungkinkan dengan mengajar lewat via online maupun offline.
Malah para guru ini mendatangi beberapa rumah siswa yang jarang mengikuti pelajaran yang ada disekolah untuk memberikan materi yang telah disiapkan agar siswa tersebut tidak ketinggalan pelajaran.
Demikian ditegaskan salah seorang Guru Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Ballo Takalar, Rahman S. Pdi, kepada media pekan pertama Januari 2021.
Dijelaskan, mengunjungi rumah siswa yang tidak mampu ikut secara rutin dimasa wabah Corona belajar secara online agar pengetahuan dan materi yang diberikan tidak ketinggalan.
Menjalani dan menekuni pilihan hidup jadi guru bagi alumni Pendidikan Sosiologi FKIP Unismuh Makassar 2015, menghadapi suka dan duka termasuk menghadapi siswa yang sulit diatur.
Sikap yang ditempuh apabila ada siswa yang sulit diatur memberi perhatian kepada siswa dengan pendekatan nurani.
Perbedaan antara murid yang sekolah di negeri dan swasta jauh beda, karena di sekolah swasta lebih dominan mendapat perhatian lebih nakal, kurang perhatian orangtua dan lain-lain. Semua ini jadi tantangan tersendiri bagi kami guru-guru.
Sukanya jadi guru karena senang mengajar dan bertemu guru-guru atau murid yang berbeda karakternya, kata guru yang belum tersertifikasi ini.
Profesi guru merupakan cita-cita dimasa kecil. Alasan mengapa ingin jadi guru, karena senang belajar, mengerjakan soal beberapa mata pelajaran.
Pria kelahiran Takalar 4 November 1992, mulai aktif diperserikatan sejak 2009 ikut pengkaderan IPM (Ikatan Pelajar Muhamddiyah) dan menjabat sebagai Sekretaris Umum.
Kemudian di tingkat Unismuh Makassar, pernah menjabat Sekretaris Bidang Kader di Ikatan Mahasiswa muhammadiyah (IMM), sampai di ortom PDM Takalar.