Caption:
Usai pemotongan tumpeng di momen ulang tahun partai Gerindra ke 15, M
Fawait berikan apresiasi ke beberapa pimpinan partai Gerindra
SURABAYA, beritalima.com|
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait merayakan hari ulang tahun (HUT) Partai Gerindra ke-15 di Arab Saudi. Gus Fawait dan rombongan Ansor Kencong serta Laskar Sholawat Nusantara memang sedang melaksanakan ibadah umrah.
Dalam perayaan HUT Partai Gerindra yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Partai Gerindra Arab Saudi itu, Gus Fawait bertemu dan berdialog dengan Pekerja Migran Indonesia atau PMI. Para pekerja migran itu curhat soal visa yang distop oleh pemerintah Arab Saudi.
“Saya disambati oleh para pekerja migran yang umumnya supir, karena pemerintah Arab Saudi tidak lagi mengeluarkan visa kerja. Dengan kebijakan itu banyak pekerja migran Indonesia yang berstatus ilegal,” terang Gus Fawait.
Politikus muda Gerindra ini mengungkapkan, kondisi ini tidak menguntungkan pekerja migran karena dengan status ilegal, mereka tidak mendapatkan haknya sebagai pekerja migran. Gus Fawait menegaskan, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi para pekerja migran itu. Diantaranya dengan meneruskan aspirasi ini ke Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
Dalam kapasitas sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, Fawait juga akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Gubernur Jatim dan instansi terkait, seperti UPT BPMI Jawa Timur. Sebab, banyak pekerja migran yang memiliki masalah visa berasal dari Jawa Timur.
“Saya juga akan menyampaikan aspirasi ini ke Bu Gubernur Khofifah, karena banyak pekerja migran yang memiliki masalah visa itu berasal dari Jawa Timur,” ujar Gus Fawait.
Bendahara Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur ini juga berkesempatan bersilaturahmi dengan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Arab Saudi.
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini bangga memasuki abad kedua, NU menjadi organisasi yang lebih kuat dan mandiri. Kebesaran NU setidaknya bisa dilihat dari resepsi puncak 1 Abad NU di Sidoarjo yang estimasinya dihadiri 4 juta nahdliyin dari seluruh Indonesia plus PCI NU di mancanegara.
“NU dibawah kepemimpinan Gus Yahya menjadi organisasi besar yang kuat, mandiri dan independen. Ini menjadi modal besar bagi NU dalam menyongsong abad kedua,” pungkas Gus Fawait.(Yul)