Gus Hilmy Dorong Pengusaha Muda NU Pahami Ekosistem Bisnis Digital  

  • Whatsapp
Gus Hilmy dorong pengusaha muda NU pahami ekosistem bisnis digital  

Yogyakarta, beritalima.com| – Anggota DPD RI asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hilmy Muhammad atau akrab disapa Gus Hilmy terus memperkuat perannya mendorong kemandirian ekonomi umat melalui pengembangan ekosistem bisnis digital bagi pengusaha/generasi muda Nahdlatul Ulama (NU).

Upaya tersebut diwujudkan dengan mempertemukan pelaku usaha muda NU dengan para pemangku kepentingan strategis guna memperluas akses pembinaan, jejaring usaha, dan peluang pembiayaan berbasis kualitas.

Kegiatan kolaboratif yang berlangsung di Kantor DPD RI DIY (15/12) ini menghadirkan sejumlah tokoh dan praktisi bisnis serta pengusaha muda NU dari berbagai sektor.

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Gus Hilmy sebagai wakil daerah di DPD RI untuk menjawab tantangan struktural yang masih dihadapi pelaku usaha muda NU, terutama keterbatasan jejaring bisnis, rendahnya literasi pemasaran digital, serta akses permodalan yang berkelanjutan.

Tantangan tersebut dinilai berpengaruh langsung terhadap kemampuan usaha untuk tumbuh dan bersaing di era ekonomi digital.

Dalam sambutannya, Gus Hilmy menegaskan peran DPD RI tidak berhenti pada fungsi legislasi dan pengawasan, tetapi juga hadir sebagai fasilitator yang menjembatani kebutuhan masyarakat daerah dengan sumber daya strategis.

“Kita menyelenggarakan acara ini untuk menghubungkan dan memberikan pembinaan pengusaha-pengusaha di kota dengan para pelaku usaha, dengan teman-teman yang memang punya inovasi, khususnya di digital marketing,” ujar Gus Hilmy.

Ia menekankan digitalisasi bisnis merupakan kebutuhan mendesak, bukan lagi pilihan. Menurutnya, pemasaran digital justru memberikan kemudahan, efisiensi biaya, serta jangkauan pasar yang jauh lebih luas dibandingkan pola usaha konvensional.

“Mengapa hari ini kita harus melek digital marketing? Karena ini usaha yang justru lebih memudahkan kita. Kita tidak perlu punya tempat, bahkan tidak perlu izin yang rumit, tetapi kita bisa memasarkan sesuatu. Barang kita terbatas, tetapi dengan digital marketing kita bisa menjangkau pasar yang luas,” jelasnya.

Gus Hilmy juga menyoroti pentingnya kualitas produk dan penguatan merek sebagai fondasi utama sebelum berbicara tentang akses permodalan.

“Akses modal itu biasanya datang kalau kualitasnya sudah kelihatan. Orang percaya dulu pada kualitasnya, baru modal itu datang sendiri,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mendorong pelaku usaha untuk memperhatikan aspek pendukung seperti legalitas, sertifikasi halal bagi produk pangan, serta penguatan identitas merek agar mampu menembus pasar nasional hingga internasional.

Jurnalis: rendy/abri

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait