SIDOARJO, Beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Achmad Amir Aslichin SH BPd BPc melaksanakan reses tahap 1 bulan Maret 2021 di desa Penatarsewu, Tanggulangin Sidoarjo. Penyerapan Aspirasi Masyarakat tahap 1 sendiri dilaksanakan sejak tanggal 1-8 Maret 2021.
Bertempat di Rumah Makan Apung Desa Penatarsewu, Tanggulangin Sidoarjo, Anggota komisi B ini mengundang konstituen sekitar 50 orang. Mayoritas yang datang adalah masyarakat setempat yang memiliki tambak.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat melakukan dialog dengan Achmad Amir Aslichin yang biasa dipanggil Gus Iin. Meskipun pembicaraan terkait nasib tambak yang terus menerus dilanda masalah, namun kehadiran Gus Iin setidaknya bisa meredam kegalauan masyarakat.
“Permasalahan yang sama setiap tahun. Akses jalan menuju Tambak jika musim hujan disamping becek berlumpur, juga licin yang menyebabkan banyak musibah bagi orang yang tergelincir saat nyambangi tambaknya,” terang politisi PKB ini.
Gus Iin mengungkapkan bahwa polemik perbaikan akses jalan menuju Tambak sudah sering dibahas dengan Pemda Sidoarjo, meskipun hasilnya belum maksimal.
“Masyarakat sekitarnya kebutuhan hidupnya sangat tergantung pada hasil tambak. Jadi tambak merupakan matapencaharian masyarakat desa Penatarsewu. Masyarakat berharap kita bisa memberikan solusi terkait perbaikan akses jalan menuju Tambak. Tadi sudah saya tawarkan, normalisasi menggunakan sertu dicampur semen, atau Anggaran kita berikan, dan masyarakat sendiri yang mengerjakan perbaikan jalan, dengan diawasi oleh Pemda. Karena masyarakat yang tahu persis kondisi fisik struktur tanah disini,” sambung Anggota komisi B ini.
Keluhan berikutnya terkait fungsi sawah yang beralih menjadi tambak saat musim hujan. Kalau hujan, area persawahan tenggelam dengan air. Jadi tidak mungkin petani bisa menggarap sawah yang penuh digenangi air hujan.
Gus Iin menuturkan, meskipun Sidoarjo penghasil ikan, udang, kerang, dan makanan seafood yang lain. Namun hingga saat ini, pihaknya mengaku belum menemukan tempat makan yang perspektif, yang pantas untuk disinggahi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
“Bisnis kuliner bandeng asap, bandeng bakar kuning, seafood di Sidoarjo belum ada. Yang ada di pinggir jalan, masih belum menjangkau.
Dari hasil obrolan bersama konstituen diharapkan ada masyarakat yang membaca peluang untuk membuka usaha kuliner asli hasil tambak yang ada di Sidoarjo,” tegasnya.
Sebelum menutup acara reses tersebut, masyarakat minta tidak ada lagi pajak tambak, karena masyarakat sudah membayar PBB.(yul)