TRENGGALEK, beritalima.com –
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berpesan kepada anggota Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) agar tidak hanya mengurusi pengurus atau organisasi semata, namun juga seluruh nelayan. Hal itu disampaikan Mas Ipin saat melantik Dewan Pengurus Cabang (DPC) HNSI Kabupaten Trenggalek, Senin (19/9/2022).
Gus Ipin sapaan akrab bupati yang juga merupakan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) HNSI Provinsi Jawa Timur tersebut menyambut baik usulan agar disediakan fasilitas kesehatan, utamanya untuk memberikan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat nelayan.
“Itu juga jadi prioritas saya, karena saya meminta di Trenggalek ini seharusnya kita canangkan ada empat pusat pertumbuhan, salah satunya di kawasan pesisir itu ya Watulimo, Panggul, dan juga Munjungan, maka saya minta pelayanan-pelayanan di sana harus setaraf kota,” terangnya.
“Artinya kalau setaraf kota itu masyarakat ketika ingin mendapatkan pelayanan apapun tidak perlu lagi pergi ke kecamatan lain, ke kota lain, termasuk untuk pelayanan kesehatan,” imbuh Gus Ipin di Aula PPN Prigi Kecamatan Watulimo.
Pada kesempatan itu, Gus Ipin juga meminta HNSI untuk ikut mempromotori serta mendorong para nelayan untuk mengasuransikan keselamatan kerjanya melalui BPJS Ketenagakerjaan.
“Karena bapak ibu bekerja mempertaruhkan nyawa sampai ke tengah laut, bahkan tidak cuma satu malam, berhari-hari terombang-ambing di laut, cuaca tidak bisa kita tebak, ikan tidak bisa kita tebak, untuk siapa bapak ibu bekerja? ya pasti untuk keluarga,” tambah dia.
“Maka kita memproteksi diri kita ini semua untuk membantu, di saat kita tidak mampu bekerja atau tidak ada, minimal keluarga yang kita tinggalkan tidak merasakan beban karena ketiadaan kita, kan kalian bekerja karena sayangnya kepada keluarga,” lanjut Gus Ipin.
“Maka saya berharap nanti HNSI juga bisa mempromotori, mencerahkan bahwa BP Jamsostek ini jadi salah satu tools untuk memastikan bahwa kita tidak tahu akan ada kejadian apa, tapi setidaknya kita sudah memproteksi keluarga kita dari kemungkinan yang terburuk, itu yang paling penting,” sambungnya. (her)