PASURUAN, beritalima.com – Organisasi wanita seperti Aisyiyah telah memberi peran nyata bagi pembangunan di Jawa Timur. Bahkan, Aisyiyah berkontribusi nyata pada bidang kesehatan di Jatim.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka Tabligh Akbar dalam rangka menyongsong Tamwir Aisyah di Gor Sasana Krida, Raci Kab. Pasuruan, Sabtu (6/1).
Ia mengatakan, peran Aisyiyah dalam bidang kesehatan seperti penanganan dan penanggulangan Tubercolusos (TB) tidak perlu diragukan. Kegiatan tersebut terbukti berhasil sehingga banyak diapresiasi oleh masyarakat dan pemerintah.
“Aisyiyah Jatim ini, sering mendapat penghargaan sebagai organisasi yang peduli terhadap permasalahan kesehatan di Jatim. Terutama, dalam penanggulangan penyakit TB,” ungkapnya.
Menurutnya, Aisyiyah memiliki cara ampuh dalam menanggulangi berbagai permasalahan sosial dan kesehatan di Jatim. Salah satunya yang dikenal dengan Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS). Melalui cara ini, secara tidak langsung Aisyiyah turut membantu pemerintah dalam mengatasi problem kesehatan di Jatim.
Gus Ipul sapaan akrabnya menyatakan, setuju dengan tema kegiatan tersebut yakni ‘Gerakan Perlindungan Anak dan Penguatan Keluarga Menuju Generasi Bangsa yang Berkemajuan’. Tema tersebut sesuai dengan program pemerintah dalam memperkuat peran keluarga.
Lebih lanjut dijelaskan, perlindungan anak harus terus digelorakan. Alasannya, banyak kenakalan anak disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua dalam mengawasi anak.
Data kekerasan kabupaten/kota se Jatim per Nopember 2017 dijelaskan, terdapat sejumlah 1.161 kasus dan sebanyak 64.3 % korban kekerasannya adalah usia anak. Bedasarkan bentuk kekerasannya fisik sebanyak 438 kasus, psikis 344 kasus, seksual 434 kasus, trafficking 12 kasus dan penelantaran anak sebanyak 155 kasus. “Melihat kondisi kekerasan terhadap anak, saya mengajak orang tua untuk tidak segan melaporkan segala bentuk kekerasan dan kejahatan pada anak di lingkungan kita,” tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan penguatan keluarga Gus Ipul menilai bahwa keluarga adalah awal dari segala di mulainya sesuatu. Keluarga juga adalah benteng yang kokoh dari setiap masalah-masalah dalam kehidupan sehari hari.
Penguatan keluarga juga harus di fahami oleh setiap masyarakat. Terdapat beberapa indikator keluarga sehat diantaranya keluarga harus mengerti program keluarga berencana (KB).
Kemudian, ibu hamil wajib memeriksa kehamilannya sesuai standart. Untuk balita harus mendapatkan imunisasi lengkap dan pemberian ASI ekslusif selama 0-6 bulan dan pemantauan pertumbuhan balita.
“Jadi inilah pentingnya keluarga. Semua harus memahami dan mengerti terhadap berbagai permasalahan yang ditimbulkan. Bisa jadi, banyaknya penyakit difteri yang menjangkiti anak-anak kita disebabkan kurangnya asupan gizi dan imunisasi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PW Asyiyah Jatim Ibu Chandran Dalilah mengatakan, saat ini perkembangan dunia semakin maju dan modern. Sementara yang terjadi pada akhlak dan moral semakin menghawatirkan.
Oleh karenanya, diperlukan penguatan akhlak kepada generasi muda. Caranya, dengan memperkuat peran keluarga, terutama mendampingi dan melindungi anak anak kita menuju generasi bangsa yang berkemajuan. (rr).