Gus Ipul Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Narkoba

  • Whatsapp
Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf bersama Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE. Msi. ( kanan ) dan masyarakat menyaksihkan Festival Wayang Kulit dalam rangka Peringatan Hari Koperasi ke 70 Provinsi

TULNGAGUNG, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf minta seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap narkoba. Pasalnya, sampai sejauh ini sudah ada 900 ribu orang yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba di Jatim. Selain itu, sasaran narkoba kini bukan hanya mengincar orang dewasa saja, tapi juga anak-anak.

“Kita harus mewaspadai peredaran narkoba yang semakin meluas di berbagai daerah di Jatim. Mari kita lindungi keluarga, khususnya anak-anak, agar dijauhkan dari narkoba” kata Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat pengajian akbar dan halal bihalal di Masjid Darul Hikmah, Kecamatan Kauman, Kab. Tulungagung, Rabu (26/7) malam.

Gus Ipul mengatakan, besarnya jumlah penyalahgunaan narkoba tersebut menjadikan Jatim sebagai salah satu provinsi yang peredaran narkobanya terbesar di Indonesia. Bahkan, narkoba tidak hanya dinikmati pengguna di perkotaan. Saat ini peredarannya sudah sampai ke desa-desa dan sasarannya pun mulai anak-anak hingga dewasa.

Agar peredaran narkoba tidak semakin meningkat, dibutuhkan bantuan dan kerjasama dari seluruh pihak untuk memberantasnya. Karena itu, Gus Ipul meminta BNN, TNI, Polisi, aparat pemerintahan, dan seluruh masyarakat untuk bahu-membahu serta bekerjasama melawan narkoba.
“Kita harus dukung polisi, TNI, dan seluruh pihak yang bekerja melawan narkoba. Jika perlu, tolong tembak saja para pelaku kejahatan narkoba agar peredaran barang haram tersebut bisa diatasi” katanya.

Awasi Dampak Negatif Kemajuan TI

Usai menghadiri pengajian di Masjid Darul Hikmah, Kauman, Kab. Tulungagung, Gus Ipul melanjutkan perjalanan ke Masjid Al-Huda, yang terletak di Desa Beji, Kecamatan Ngunut, Kab. Tulungagung guna menghadiri pengajian akbar dan halal bihalal bersama Jamiyah Yasiin Tahlil LK.02 Ngunut, Kab. Tulungagung, Rabu (26/7).

Pada kesempatan itu, Gus Ipul mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai dampak negatif dari kemajuan Teknologi Informasi (TI). Salah satunya, bahaya pornografi. Pasalnya, konten-konten berbau pornografi sangat mudah diakses dan ditemukan lewat internet melalui gadget yang kini dimiliki oleh hampir seluruh kalangan, termasuk remaja.

“Saat ini teknologi serba canggih, di gadget yang kita miliki ini semuanya serba ada. Mulai yang positif, seperti Al-Qur’an mobile, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Tapi disisi lain, yang negatif juga ada, seperti gambar-gambar telanjang. Inilah yang dapat membahayakan generasi penerus kita” katanya.

Para pemerkosa yang ditangkap polisi, lanjut Gus Ipul, mayoritas ketika diinterogasi mengatakan bahwa mereka melakukan pemerkosaan setelah melihat gambar dan video porno di internet. “Karena itu, mari kita awasi dan jaga anak-anak kita dari bahaya internet. Berilah mereka edukasi tentang internet sehat” lanjutnya.

Wayang Jadi Tontonan dan Tuntunan bagi Masyarakat

Usai menghadiri pengajian akbar di Desa Beji, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung. Perjalanan Gus Ipul berlanjut menghadiri Festival Wayang Kulit 2017 dalam rangka Peringatan Hari Koperasi ke-70 Provinsi Jawa Timur di Gedung Olahraga (GOR) Lembu Peteng, Jl. Soekarno-Hatta, Kab. Tulungagung, Rabu (26/7) malam.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul memuji kesenian wayang kulit yang menjadi tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat, karena dalam setiap pagelarannya senantiasa mengajarkan nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi kehidupan. Keberadaan wayang perlu dilestarikan demi terjaganya budaya dan nilai-nilai luhur yang diturunkan kepada generasi penerus.
Ditambahkan, wayang adalah salah satu warisan sejarah seni dan budaya asli Indonesia yang terus eksis hingga saat ini. Bahkan, keberadaan wayang dapat dijadikan alat untuk memperkuat kerukunan masyarakat. Hal itu terbukti dengan kehadiran orang tua, remaja, hingga anak-anak saat pagelaran wayang kulit.

“Kita semua duduk bersama menonton wayang yang selain menghibur, juga dapat memberikan nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi kehidupan. Inilah yang memperkokoh kerukunan kita. Budaya wayang tidak tergantikan, kisah dalam wayang menunjukkan bahwa nenek moyang kita punya tuntunan, tatanan, dan nilai-nilai lurur kehidupan yang mulia” pungkasnya.

Bertindak sebagai dalang dalam pagelaran wayang malam itu adalah Ki Anom Suroto dan Ki Bayu Aji dengan lakon “Sri Mulih”. Pagelaran wayang makin semarak dengan kehadiran sinden Eka, dan Lawak Limbukan bersama Agus Kuprit dan Cak Tawar. Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo, SE, M.Si dan segenap jajaran Forpimda Kab. Tulungagung. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *