Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf mengajak umat untuk meneladani sosok Almarhum (Alm). KH. M. Badruddin Anwar. Semasa hidupnya, almarhum memiliki sifat dan perilaku yang kharismatik, sederhana, bersahaja, sabar, suka menolong, dan alim dalam segala ilmu.
“Wafatnya almarhum seperti matinya alam. Semuanya berduka, namun sosoknya tetap hadir dalam hati dan pikiran kita. Mari kita teladani sifat-sifat mulia almarhum, baik itu kesederhanaannya, kepeduliannya, kesabarannya, serta sifat suka menolongnya terhadap orang-orang disekitarnya”
Ajakan itu disampaikan Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat Tahlilan KH. M. Badruddin Anwar (Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 2, Al-Murtadlo Malang) di Ponpes An-Nur 2 Jl. Raya Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (6/3) dini hari.
Gus Ipul mengatakan, sosok almarhum patut dijadikan teladan oleh seluruh umat, terutama perjuangan di bidang agama. Berkat ketelatenan, dan ilmu yang dimilikanya, berdirilah pondok pesantren An-Nur yang dirintis dari awal hingga menjadi besar seperti sekarang. Terlebih lagi, ponpes tersebut tidak menarik iuran bagi masyarakat kurang mampu yang ingin anaknya mondok disana.
“Warisan almarhum bukanlah kekayaan ataupun kemewahan, tapi sebuah lembaga, pondok pesantren An-Nur yang MasyaAllah berkembang dengan baik dan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Beberapa kali ponpes ini mewakili Jatim dan menjadi pemenang dalam berbagai lomba tingkat nasional. Disinilah tempat mencetak generasi yang bertakwa, bermoral, dan cerdas secara spiritual dan intelektual” katanya.
Masih menurut Gus Ipul, kepergian almarhum menuju rahmatullah adalah sesungguhnya dalam keadaan bahagia. “Ibaratnya, orang yang merantau dari kampung menuju ke kota untuk kuliah atau bekerja. Ketika lebaran tiba, orang tersebut mudik ke kampungnya karena ingin bertemu dan bahagia jika bertemu orang tua dan sanak famili. Itulah gambaran almarhum yang akan menghadap Allah SWT dengan kebahagiaan yang hakiki” katanya.
Sementara itu, mewakili keluarga, Gus Fathul Bari mengatakan, almarhum meninggal pada usia 75 tahun dengan meninggalkan 15 putra dan putri. Almarhum merupakan sosok yang bersahaja dan cinta terhadap santrinya dan merupakan guru teladan dan sabar di mata para santrinya. Semasa hidupnya selalu terpancar jiwa ketenangan hati dan kesabaran.
“Beliau selalu tampak begitu tawadhu dan selalu bersahaja. Selain itu, beliau memang memberikan tausiyah, nasehat serta ilmu kepada seluruh santrinya. Mewakili keluarga, kami memohon maaf atas kesalahan almarhum semasa hidup” pungkasnya. (*)