Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengapresiasi sistem dan prosedur yang dilakukan oleh Embarkasi Surabaya (Jatim, Bali dan NTT) dalam rangka memaksimalkan kuota haji. Sistem dan prosedur yang dimaksud adalah menyiapkan jamaah penyangga.
Hal tersebut disampaikannya dihadapan media seusai melepas jamaah haji Kloter 32, 33 dan 34 Embarkasi Surabaya, di Asrama Haji Sukolillo, Senin (22/8).
Ia mengatakan, jamaah penyangga yang dimaksud adalah jamaah haji yang dipersiapkan sebagai jamaah pengganti jika terdapat jamaah haji yang sudah dinyatakan berangkat berhalangan. Jamaah penyangga ini juga menjadi solusi dalam memberikan pelayanan yang baik, agar masa tunggu haji bisa terus menurun.
Gus Ipul menjelaskan, bahwa sistem jamaah penyangga ini dirasa sangat efektif karena memaksimalkan jamaah haji untuk dapat berangkat sehingga tidak ada seat atau kursi pesawat yang kosong.
Nilai manfaat, lanjut Gus Ipul dari jamaah penyangga ini adalah termaksimalkannya kursi pesawat, sehingga tidak ada kursi yang kosong. Manfaat lain, akan mengurangi antrean jamaah haji di Jatim yang sudah mencapai antrean selama 24 tahun.
“Saya yakin, pasti adalah satu atau dua jamaah haji yang sudah ditentukan keberangkatannya kemudian berhalangan berangkat ibadah haji yang diakibatkan oleh sakit dan faktor non teknis lainnya. Maka, jamaah penyangga ini yang akan mengisi kekosongan dari jamaah haji yang tidak jadi berangkat tersebut. Dan jamaah penyangga ini, harus siap jika diperlukan sewaktu waktu untuk mengganti kekosongan kuota tersebut,” ungkapnya.
Ia menilai, pelayanan haji di Embarkasi Surabaya dari tahun ke tahun pelayanannya semakin meningkat baik. Semua pelayanan yang dilakukan di Embarkasi Surabaya asrama Haji Sukolilo ini sangat rapi. Hal tersebut nampak, pada saat menurunkan dan memberangkatkan jamaah haji di tempat yang berbeda sehingga tidak terjadi penumpukan jamaah di satu titik.
Model pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas di Embarkasi Surabaya juga banyak berubah. Dahulu, pemeriksaan bisa memakan waktu yang lama, namun saat ini pemeriksaannya sudah berangsur cepat. Sehingga jamaah tidak menunggu terlalu lama.
“Kita bisa lihat di asrama haji Sukolilo Surabaya saat ini tidaklah ramai, semua mengalir dan tidak terjadi antrean lama. Semua tertib dan disiplin. Allhamdulillah, pelayanan jemaah haji untuk Embarkasi Surabaya ini semakin hari semakin meningkat,” imbuhnya.
Selain itu, jamaah haji saat ini juga semakin patuh terhadap aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan sebelumnya. “Dahulu masih ditemukan jamaah haji membawa barang-barang lain, di luar barang yang diijinkan untuk bisa masuk ke dalam koper jamaah. Sekarang masalah-masalah yang sifatnya pelanggaran sudah banyak menurun,” pungkasnya.
Pada kloter 32, 33 dan 34 yang akan berangkat hari ini, terdapat sekitar 445 jamaah haji pada setiap kloter yang akan berangkat. Dari ketiga kloter tersebut, kesemuanya berasal dari Kab. Sidoarjo. (**l).