SURABAYA, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf memberikan apresiasi dan menyatakan rasa bangganya kepada Universitas Airlangga yang telah peduli terhadap keberadaan kesenian tradisional seperti kesenian wayang orang.
Apalagi, menurutnya, kesenian dan kebudayaan tradisional yang selalu dijadikan agenda setiap tahun oleh civitas Unair memiliki dampak peningkatan (multiplier effect) yang cukup besar.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Pentas Wayang Orang Prabu Airlangga dalam rangka Peringatan Dies Natalis Universitas Airlangga ke 63 di Balai Budaya Surabaya, Sabtu (11/11) malam.
“Saya berterima kasih kepada seluruh Civitas Akademika Universitas Airlangga yang masih memberikan panggung pada para seniman dan kesenian tradisional,” ungkapnya.
Lebuh lanjut Wagub Saifullah Yusuf juga mengapresiasi agenda tahunan yang dilaksanakan civitas Unair tersebut yang mampu mengungkit pertumbuhan perekonomian Jawa Timur dengan melibatkan unsur civitas Unair dan masyarakat.
“Saat ini saja jumlah mahasiswa Universitas Airlangga mencapai 32 ribu mahasiswa, tentunya sangat mempengaruhi perputaran uang dan kehidupan masyarakat yang hidup di lingkungan Universitas Airlangga,” jelasnya.
“Sehingga, dengan mengangkat kesenian tradisional dan memberikan panggung pada seniman, mudah-mudah Universitas Airlangga mampu menuju perguruan tinggi terbaik 500 dunia,” imbuhnya.
Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa penggagas nama Universitas Airlangga adalah Presiden I RI, Ir. Soekarno. Konon pada saat itu Presiden I yang lebih dikenal dengan panggilan Bung Karno menemukan sebuah perangko bergambar Prabu Airlangga yang sedang mengendarai Garuda Mukti. Dari situlah terbersit untuk menamakan perguruan tinggi tertua di Surabaya dengan nama Universitas Airlangga, tepatnya pada tanggal 10 Nopember 1954.
Disampaikan pula pagelaran wayang orang yang mengangkat ceritera Prabu Airlangga digelar sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke 63. Acara tersebut bertujuan untuk mengingat sejarah perjuangan Prabu Airlangga.
Dipilihnya kesenian wayang orang agar durasi pertunjukan lebih singkat dan penonton bisa lebih menghayati alur ceritanya. Untuk kedepannya, Universiats Airlangga khususnya Fakultas Ilmu Budaya sebagai penyelenggara akan mengemas pentas Wayang Orang Airlangga dengan versi yang lebih modern, menggunakan Bahasa Indonesia agar bisa menarik dan dimengerti oleh kawula muda. (rr).