Gus Ipul Buka Vesak Festival 2016

  • Whatsapp

            Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf membuka Vesak Festival 2016 di Main Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Rabu (18/5). Pembukaan ditandai dengan pembunyian lonceng sebanyak Sembilan kali yang dilakukan Wagub Jatim Gus Ipul. Festival ini akan berlangsung selama empat hari yakni 18-22 Mei 2016 untuk memperingati Hari Waisak 2560.

Kali ini, Vesak Festival 2016 yang diselenggarakan Young Buddhist Association (YBA) mengangkat tema selfless, memberikan gambaran tentang pentingnya sifat non-egois dalam segala aspek kehidupan sesuai ajaran agama Buddha. Dengan tema ini diharapkan dapat membawa perubahan yang baik dalam kehidupan seseorang serta lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai tagline Vesak Festival 2016 “Live Better”.

Dalam festival kali direpresentasikan melalui diorama-diorama bernuansa Buddhisme. Antara lain, diorama kelahiran Pangeran Siddharta Gautama, diorama pencapaian pencerahan Sang Buddha, diorama Sang Buddha merealisasi kondisi tanpa siklus kelahiran-kelahiran, diorama wajah Buddha, diorama enam kualitas kesempurnaan, dan diorama Aspiration Tree.

Selain itu, sebuah karya seni instalasi terbesar juga ditampilkan berupa patung Buddha dari bahan kardus yang bisa didaur ulang. Penggunaan kardus didasarkan pada kesadaran akan lingkungan. Patung Buddha yang terbuat dari kardus ini tingginya mencapai 8 meter. Suasana spiritual semakin terasa dengan kehadiran para pemuka agama Buddha atau Biksu.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul sempat menanyakan pemahaman ajaran agama Buddha kepada anak-anak muda yang menyelenggarakan festival ini. Yang paling inti dari ajaran Agama Buddha adalah sadar. Sadar dalam melakukan sebuah kegiatan.

“Sadar itu tidak mabuk, sadar itu bukan tidak sadar. Seseorang menyadari betul apa yang dilakukan dan dimengerti. Inilah yang harus ditingkatkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ia mengharapkan kepada seluruh anak muda  yang tergabung Young Buddhist Association untuk menjaga dan memelihara Indonesia sebagai negara yang bhinneka tunggal ika dengan kasih sayang.

Menurutnya, Indonesia memiliki pemuda-pemuda yang hebat, tergabung dalam YBA. Rasa cinta terhadap anak-anak muda yang hebat sehingga mampu melaksanakan festival ini.

“Ini tidak pertama kali, tetapi kali kedua. Harapannya bisa dilaksanakan setiap tahun dengan inovasi. Anak-anak yang merupakan masa depan kita. Ingin memberikan kesempatan kepada anak muda untuk maju di masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Koordinator Vesak Festival 2016 Isahito Norhatan mengatakan, yang melandasi vesak festival 2016 berawal dari impian yang sederhana. Memaknai Hari Waisak sebagai hari yang membawa manfaat tidak hanya bagi pemeluk agama Buddha, tetapi agar Hari Raya milik bersama sebagai bagian Bangsa Indonesia.

Ia menjelaskan, secara garis besar, Hari Raya Waisak mengisahkan sang Buddha, Siddharta Gautama mulai dari kecil hingga mencapai kebuddhaan. Perjalanan untuk menuju kebahagiaan. “Tidak ada satupun yang ingin menderita. Apapun agamanya, semua makhluk ingin berbahagia. Semangat dari sang Buddha untuk mencapai kebahagiaan semua makhluk yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini,” jelasnya.

Isahito mengajak semua pengunjung untuk memahami tema “selfless” tanpa keegoisan. Untuk menjadi pribadi yang bahagia, yang pertama dilakukan adalah membuat keegoisan. Dengan membuang sifat keegoisan. Maka bisa mencapai kebahagiaan. “Kebahagiaan adalah milik kita bersama tanpa memandang latar belakang, agama seseorang. Kebahagiaan adalah milik universal. Mencapai kebahagiaan bersama,” imbuhnya.  (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *