SURABAYA, beritalima.com- Kegiatan bukber bersama anak yatim merupakan rutinitas tahunan citivitas akademika ITS. kegiatan ini di gelar memasuki hari ke 15 dibulan ramadhan1438H
Dalam acara kali ini, citivitas akademika ITS bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA-ITS) Jatim menggelar acara dengan tema” Buka Bareng Dengan 1000 Anak Yatim dan Duafa. Kegiatan ini di adakan di gedung serba guna ITS Surabaya, sabtu (10/6/2017).
Wakil gubenur Jawa Timur, Drs H. Saifullah Yusuf mengatakan, buka bareng dengan 1000 anak yatim, merupakan kegiatan yang positif yang diadakan oleh mahasiswa bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA-ITS) Jatim.
“Saya bangga dunia kampus masih mau peduli dengan anak yatim, ini dunia ilmiah tapi tetap masih mau mengurus hal-hal yang berkaitan dengan usaha mendekatkan diri pada tuhan, inilah olah pikir dan olah hati,” kata wakil gubenur yang akrab di panggil dengan sapaan gus ipul.
Selain itu, harusnya kampus-kampus peduli terhadap anak-anak yatim piatu yang berprestasi. Nantinya bisa diberikan beasiswa, untuk bisa sekolah sampai ketingkat perguruan tinggi yang ada di Surabaya.
“Saya kira kampus, banyak yang kita harapkan, untuk bisa bantu anak-anak yatim piatu. Bagi mereka yang berprestasi bisa jadi nanti di berikan beasiswa, untuk bisa kuliah di sini. Mungkin biayanya bisa dari pemerintah atau dari swasta, atau mungkin ITS nya memberikan keringan biayanya, dan mungkin bisa melalui kerjasama antar kampus dengan lembaga-lembaga pengelola yayasan yatim piatu. Supaya mereka bisa menghadirkan satu yayasan atau panti yang modern sesuai dengan kebutuhan jaman,”terangnya.
Tak hanya itu, sekarang ini panti tidak boleh sembarangan, mulai dari jumlah anak, jumlah ruangan, yang disediakan harus sesuai dengan rumus standartnya. Karena mereka ini adalah masa depan kita, dan mereka layak mendapatkan fasilitas, bukan hanya dalam sekolah, tapi didalam panti juga mendapat fasilitas yang bener- bener layak. Mulai dari infrastruktur dasarnya sampai layanan dasarnya.
“Panti tidak boleh sembarangan, mulai dari jumlah anak, ruangan yang di sediakan, fasilitas yang layak. Mulai dari infrastruktur dasar sampai layanan dasar itu yang harus di perhatikan oleh para pengelola panti/ pemilik panti. Infra struktur dasar seperti, tempat belajar, tempat makan, tempat bermain, sekaligus juga sanitasinya, toilet, dan tang paling penting saluan air bersih. Inilah yang harus diperhatikan bener- bener oleh panti asuhan,” pungkasnya.(bay)