Gus Ipul Dorong Jasa Wisata Lebih Akrab Dengan Digitalisasi

  • Whatsapp
Wakil Gubernur Jatim Drs.H. Saifullah Yusuf Bersama Menteri Pariwisata Dr.Ir Arief Yahya Membuka Secara Bersama Acara Rakernas ASITA Di Balroom Ciputra World Surabaya

SURABAYA, beritalima.com – Perkembangan dunia bisnis apapun, termasuk sektor pariwisata sangatlah dipengaruhi oleh berbagai macam hal salah satunya teknologi dan informasi. Untuk itu, travel agen maupun penyedia jasa wisata dituntut lebih akrab dengan digitaliasi agar mempermudah pekerjaannya.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Rakernas Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Assocition Of The Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) di Ballroom Ciputra World Surabaya, Jumat (10/11).

Dikatakannya, memasuki era globalisasi seperti ini menjadikan semua hal yang dilakukan serba cepat. “Mau tidak mau, suka tidak suka dalam era digital, pariwisata daerah harus menguasai pemasaran digital,” ujarnya

Menurutnya, dengan travel agen yang telah akrab dengan teknologi akan membuat pekerjaan menjadi ringan. Bentuk pemasaran pariwisata digital mampu dengan cepat menjangkau semua kalangan tanpa batas waktu, dimanapun, kapanpun dengan cara apapun.

“Kita harus jadi tuan rumah dinegeri sendiri dan masyarakat kita tidak boleh putus asa akibat kemajuan teknologi atau digitalisasi seperti saat ini,” tegasnya.

Salah satu langkah agar perusahaan perjalanan wisata tumbuh dan tidak tertinggal yakni dengan melakukan hal hal kreatif, inovatif serta mencari peluang ataupun terobosan guna memajukan sektor pariwisata di Jatim.

Gus Ipul sapaan akrabnya menegaskan, bahwa sektor Pariwisata menjadi andalan pemerintah di masa mendatang. Itu terlihat pada sektor sektor lainnya mengalami penurunan, justru sektor pariwisata tumbuh dengan baik.

Pada tahun 2009, jumlah kunjungan wisatawan ke Jatim sekitar 300 ribu turis dari berbagai negara. Angka tersebut mengalami kenaikan pada tahun 2017 ini, yang mencapai 600 ribu wisman ke Jatim.

Di Jatim, banyak memiliki potensi wisata antara lain wisata religi, alam dan buatan yang sangatlah indah. Jatim juga memiliki makam wali-wali maupun tokoh sejarah dengan jumlah pengunjung mencapai 3-4 juta pada setiap minggunya. “Saya yakin Jatim mampu mewujudkan target pemerintah pusat yang berkomitmen menentukan target 20 juta kunjungan wisman pada tahun 2019 mendatang,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya mengatakan, bahwa pariwisata menjadi salah satu andalan dari bangsa dan negara Indonesia. Dunia kepariwisataan Indonesia telah berkembang secara positif.

Bahkan, keindahan destinasi pariwisata Indonesia terus tumbuh dan dikenal wisatawan asing sebagai tujuan wisata dunia. “Persaingan pada sektor pariwisata saat ini bukanlah yang besar memakan yang kecil. Akan tetapi, yang cepat memakan mereka yang lambat,” tegasnyan sambil mengaku, bahwa lambannya proses perijinan membuat sistem pelayanan masyarakat menjadi terhambat.
Terkait digital tourism Menpar menjelaskan, bahwa kemajuan teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Digital adalah sebuah kebutuhan/keniscayaan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Keberadaanya tidak bisa ditolak atau dihindari melainkan harus dihadapi dan dipelajari kemudian di optimalkan.

Dalam laporannya, Ketua Arifudin Syah mengatakan pihaknya ingin meningkatkan pendapatan bisnis travel maupun biro perjalanan tumbuh secara positif. “Pariwisata adalah cara paling mudah dalam menyejahterakan masyarakat. Kita bisa menyepakati bahwa teknologi adalah alat bantu untuk mencapai kemajuan meraih kesuksesan (rr).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *