Gus Ipul Harapkan PII Jadi Minoritas Kreatif

  • Whatsapp
Gus Ipul Harapkan PII Jadi Minoritas Kreatif

Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengatakan bahwa Indonesia telah merdeka selama 71 tahun. Masih dapat berdiri kokoh, karena kebersamaan umat untuk mempertahankan NKRI.

Tetapi walaupun demikian ada permasalahan besar yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu adanya kesenjangan sosial yang semakin lebar. Digambarkan, ada satu persen dari jumlah penduduk Indonesia yang menguasai 50 persen perekonomian Indonesia, tetapi di lain pihak sebanyak 99 persen penduduk Indonesia sisanya berebut 50 persen perekonomian Indonesia.

Digambarkan pula bahwa saat ini kemajuan teknologi begitu besar.  Salah satunya ditandai dengan hanya menguasai aplikasi seseorang dapat menguasai perekonomian dunia.

Dengan keadaan yang sedemikian itu Wagub yang biasa disapa Gus Ipul mengajak Umat Islam untuk merenung,   untuk terus meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) agar dapat bersaing di dunia global. “Kualitas SDM Umat Islam masih perlu mendapat perhatian. PII (Pelajar Islam Indonesia) harus mampu menjadi minoritas kreatif,” harapnya saat memberikan sambutan pada  Pelantikan Pengurus Wilayah Perhimpunan Pelajar Islam Indonesia Periode 2016 – 2020, di Hotel Elmi Surabaya, Sabtu (6/8).

PII harus berkontribusi pada pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Sebagai minoritas kreatif, harus mampu mengadakan perubahan-perubahan untuk kemajuan bangsa. “PII harus ikut dalam proses pembangunan,” tandasnya.

Sebelum menghakhiri sambutannya Gus Ipul menandaskan pekerjaan rumah saatini adalah bagaimana Umat Islam mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan. Akherat dan duniawi harus sama-sama diurus. “Bila hanya mengurus duniawi, segala peraturan akan dilanggar. Bila hanya mengurus akherat maka dunia akan dikuasai oleh pihak lain. Jadi semuanya harus diurus,” pungkasnya.

Dan dipesankan juga agar Perhimpunan PII ikut mencarikan solusi akan adanya permasalahan yang saat ini sedang marak di masyarakat. Yaitu permasalahan narkoba, pornografi, kekerasan seksual pada anak serta LGBT (lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).

 Sementara itu Ketua Umum PB KB PII Pusat H. Nasrullah Larada, MSi pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa PII merupakan organisasi independen yang mempunyat target bagaimana Keluarga PII mempunyai peran penting dan strategis dalam proses pembangunan. Dan bagaimana caranya agar PII terus beraktifitas dan berkembang.

Ketua PW KB PII Jatim    Prof. Dr. Zainudin Maliki, MSi  mengingikan menjadi salah salusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, terutama di bidang pendidikan. “Di Indonesia, bidang pendidikan masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan,” ungkapnya. Salah satunya, PII akan dijadikan menjadi sekolah kehidupan.

Artinya, di sekolah formal anak didik mempelajari kurikulum sekolah, tetapi di PII anak didik akan mempelajari tentang hidup dan kehidupan. “Jadi nantinya, pagi di sekolah formal, sore hari di sekolah PII yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan. Full Day School,” paparnya. Misalnya memmpelajari tentang kepemimpinan, kebangsaan, pendidikan karakter. (**).

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *