Gus Ipul Harapkan Seni Rupa Jadi Icon Jawa Timur

  • Whatsapp
Wagub Jatim buka pameran Biennale Jatim ke 7 di Taman Budaya Genteng Kali Surabaya

SURABAYA, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. Saifulah Yusuf mengharapkan kepada dunia seni rupa yang dikembangkan para seniman di Jawa Timur semakin moncer. Sehingga, karya-karya seni yang dihasilkannya bisa menjadi icon Jawa Timur di masa mendatang.

Oleh karena itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. Saifullah Yusuf mengajak kepada para seniman untuk terus berkarya di kanca nasional dan internasional.
Harapan itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. Saifullah Yusuf saat membuka Pameran Seni Rupa Biennale 7/2017 di Pendopo Sawunggaling dan Galeri Jayengrono Taman Budaya Jawa Timur, Jl Gentengkali Surabaya, Senin (9/10) malam.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur Jatim Drs. Saifullah Yusuf yang sering disapa Gus Ipul itu menyampaikan, Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJ) sebagai wadah para seniman, dari tahun ke tahun diharapkan kreatifitasnya semakin meningkat. Hal tersebut disampaikan karena peningkatan tersebut bisa dijadikan satu modal besar dan kontribusi di industri kreatif.

“Saya mengapresiasi DKJ semakin aktif dan kreatif, sebagai salah satu modal besar pada industri kreatif yang merupakan salah satu program utama Jawa Timur,” ungkapnya.
Melihat kenyataan tersebut, lanjutnya, Pemprov. Jatim akan menfasilitasi karya-karya para seniman di era Market Digital agar bisa dikenal oleh masyarakat yang lebih luas. Karya-karya mereka juga bisa diaplikasikan sebagai Marchandise atau cinderamata khas suatu daerah.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ucapan itu disampaikan melihat perannya yang cukup besar dalam memperhatikan dan menganalisis potensi seniman serta hasil karya semakin meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Sementara itu Direktur Kesenian Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI, Dr. Restu Gunawan, M.Hum mengatakan, Biennale 7/2017 tidak bisa berjalan jika tidak terjadi jalinan kerjasama antara para seniman dan pemerintah daerah.

“Bila tidak ada idealisme antara perupa dan pemerintah daerah, Biennale 7/2017 tidak akan dapat berlangsung. Mudah-mudahan di dua tahun mendatang sudah bertaraf internasional,” harapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa Taman Budaya milik Pemprov. Jawa Timur merupakan satu-satunya taman budaya yang bergeliat aktif mewadahi hasil karya para seniman. Sebelum mengakhiri sambutannya, Restu Gunawan mengajak Gus Ipul agar peduli terhadap Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah yang diluncurkan oleh Kemendikbud RI. Saat ini ada 40 seniman non PNS yang membantu sekolah untuk mengajar kesenian.

“Kesenian saat ini dianggap pelajaran yang sepele karena tidak masuk dalam Ujian Nasional, padahal kesenian dapat membentuk karakter seseorang sejak dini,” paparnya.
Kesenian sendiri, lanjutnya, mengajarkan seseorang untuk bekerjasama, berempati, bertoleransi serta di dalamnnya mengandung pengajaran religi. Untuk itu diharapkan Pemprov. Jatim dapat menambah jumlah seniman non PNS ikut dalam Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah.

Sebagai Kurator (pengurus/pengawas institusi warisan budaya atau seni) Asy Syam Elya Ahmad mengatakan Biennale 7/2017 Jawa Timur diikuti 27 seniman, dari berbagai daerah seperti Surabaya, jogja, Jakarta, Bekasi, Tuban, Malang, Madura dan Lamongan.

Tema yang diangkat kali ini World is A Hoax, bermakna masyarakat saat ini sudah digempur dengan informasi negatif olok-olok atau direkayasa yang mengaburkan fakta dan fiksi juga realitas dan virtual. Perbedaan kali ini tidak menghadirkan karya seni lukis formalistik tetapi karya-karya seni media. (RR).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *