Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengingatkan kepada jemaah haji agar selalu membekali diri dimanapun berada sewaktu di tanah suci. Terpenting juga adalah untuk membawa paspro sebagai identitas diri.
“Jika kita di Indonesia selalu membekali diri kita dengan KTP dan SIM dimanapun kita berada. Jika menunaikan ibadah haji, hendaknya jemaah haji harus membawa paspor sebagai identitas diri,” ungkapnya saat memberikan arahan pada Kloter 2 Jemaah Haji Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (10/8).
Ia menuturkan, bahwa Paspor merupakan salah satu kunci ketika jamaah haji yang ada di tanah suci mengalami kesulitan. Terlebih, jamaah haji juga harus selalu melihat setiap waktu sesuai dengan jadwal dan agenda kegiatan ibadah.
Gus Ipul juga meminta, kepada jamaah haji untuk selalu tertib, disiplin dan patuh terhadap aturan yang sudah ditetapkan oleh panitia haji. “Jangan sampai, jamaah haji terpisah dari kloter maupun rombongan. Selalu berpedoman pada agenda maupun jadwal yang sudah ada. Jika bingung atau ada yang ganjal segera melapor kepada pimpinan kloter atau ketua rombongan,” imbuhnya. (Humas Setdaprov. Jatim/Nif/Askn).
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul secara khusus mengaku gembira melihat jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci diberi kesehatan oleh Allah SWT. Karena, ketika seseorang memiliki uang yang banyak dan keinginan untuk pergi haji, namun tidak sehat maka ia tidak akan bisa berangkat menunaikan ibadah haji. Akan tetapi, jika punya keingingan di dukung oleh kemampuan financial serta memiliki kesehatan diri insyallah ia bisa menunaikan ibadah haji.
Ia menyatakan, bahwa sesungguhnya ummat muslim di Indonesia sangat ingin sekali menunaikan ibadah haji. Akan tetapi, aturan dan kuota yang ditetapkan oleh Negara Arab Saudi menyebabkan antrian jemaah haji menjadi panjang. Bahkan, di Jatim antrean untuk menunaikan ibadah haji sudah mencapai 20 tahun lebih.
Gus Ipul menitipkan dua hal kepada jemaah haji yang akan berangkat di tanah suci. Hal pertama, yakni mendoakan orang tua, sanak saudara dan teman. Kedua yakni mendoakan Indonesia agar terus aman, nyaman dan tenang. Terlebih mendoakan pimpinan pemerintahan agar amanah dalam memimpin. (**)