TUBAN, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf mengingatkan umat agar memiliki kebahagiaan spiritual (spiritual happiness). Pasalnya, di jaman sekarang yang penuh tantangan, memiliki kepintaran dan kemampuan (intellectual happiness) serta kekayaan (Physical Happiness) saja tidaklah cukup.
“Sudah banyak contohnya orang yang pintar, sukses, dan kaya yang mati bunuh diri karena tidak memiliki spiritual happiness. Meski mereka punya segalanya, tapi ternyata mereka tidak dekat dengan Tuhan. Karena itu, marilah kita memiliki spiritual happiness agar kita senantiasa bersyukur dan mendekatkan diri padaNya, agar hidup kita tenang dan bahagia, apapun kondisinya”
Hal itu disampaikan Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat Haul ke-40 Mbah KH. Nurhadi dan Nyai Hj. Marchiamah di Dusun Dempel, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Kamis (16/3) dini hari.
Gus Ipul mengatakan, spiritual happiness adalah tahapan tertinggi dari kebahagiaan. Dimana kebahagiaan tersebut adalah saat kita merasakan ketenangan, kedamaian, dan rasa syukur luar biasa karena dapat mendekatkan diri dengan Tuhan.
“Jadi Spritual Happiness itu bahagia sekali jika bisa dekat dengan Tuhan. Banyak sekali orang pintar, peduli bahkan mungkin juga kaya tapi tidak berhasil memberi manfaat, bahkan mengakhiri hidupnya karena tidak memiliki spiritual happiness. Inilah yang harus kita sadari. Bahwa sejatinya tujuan kita hidup manusia adalah semata-mata untuk kembali ke Tuhan” katanya.
Salah satu cara untuk mendapatkan dan meningkatkan spiritual happiness adalah dengan menghadiri majelis. Pasalnya, dalam sebuah majelis, akan diselenggarakan pengajian, sholawatan, doa bersama, dan tausiah agama yang tentunya mengajak kita untuk semakin dekat kepada Allah SWT. Dengan begitu, hidup kita juga akan lebih barokah.
“Hidup barokah itu luar biasa, sama seperti rejeki. Rejeki yang sedikit tapi barokah itu akan lebih bermanfaat, tenang, dan bahagia daripada rejeki yang banyak tapi tidak barokah. Banyak contoh kasus orang yang kaya tapi hidupnya sengsara karena rejekinya tidak barokah. Karena itulah, mari kita selalu bersyukur dengan apapun yang diberikan Allah SWT” katanya.
Masih menurut Gus Ipul, kepergian almarhum KH. Nurhadi dan almarhumah Nyai Hj. Marchiamah menuju rahmatullah adalah sesungguhnya dalam keadaan bahagia. “Ibaratnya, orang yang merantau dari kampung menuju ke kota untuk kuliah atau bekerja. Ketika lebaran tiba, orang tersebut mudik ke kampungnya karena ingin bertemu dan bahagia jika bertemu orang tua dan sanak famili. Itulah gambaran almarhum dan almarhumah yang akan menghadap Allah SWT dengan kebahagiaan yang hakiki karena semasa hidupnya mendedikasikan diri pada Allah SWT ” pungkasnya. (**)