MADIUN, beritalima.com – Calon Gubernur Jatim nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berkunjung ke sentra pembuatan makanan ringan khas Madiun, Brem, yang ada di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan Rabu (4/4/2018).
Di Desa Kaliabu terdapat sekitar 60 industri rumahan skala usaha kecil menengah yang memproduksi brem. Setiap hari mampu memproduksi 100 kilogram brem.
Di sentra ini, kandidat yang berpasangan dengan Cawagub Puti Guntur Soekarno ini bertemu dengan salah satu pembuat brem. Ia adalah Suparni (43 tahun), salah seorang pembuat brem untuk brand terkenal di Madiun.
Setibanya di lokasi, Gus Ipul bersama Suparni lantas menyaksikan beberapa alat perangkat yang biasa digunakan untuk membuat brem. Mulai dari pemasakan bahan baku brem, yakni ketan, hingga untuk proses fermentasi.
Suparni mengatakan bahwa proses produksi yang dilakukannya hanya menyesuaikan dengan pesanan.
Mendengar penjelasan Suparni, Gus Ipul mengatakan bahwa pemerintahannya mendatang, pihaknya berkomitmen untuk memperluas jangkauan pemasaran.
Menurutnya, makanan legendaris seperti Brem memiliki potensi besar untuk dikembangkan, bahkan bisa ke pasar mancanegara. “Industri Brem sudah ada sejak dahulu kala di Madiun. Bahkan, sejak kecil saya pergi ke Madiun, saya sudah merasakan rasanya brem,” kenang Keponakan Presiden RI keempat, KH Abdurrrahman Wahid (Gusdur) ini.
“Tinggal sekarang bagaimana untuk mengembangkannya. Perlu adanya perluasan pasar, bukan hanya untuk lokal saja,” urainya.
Menurutnya, saat ini ada peluang untuk pasar ke mancanegara. Ia bercerita bahwa pada awalnya brem ini dibawa oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara-negara tertentu seperti Hongkong, Malaysia, dan beberapa negara lain.
“Ternyata, brem sangat diminati. Inilah peluang kita untuk bisa mengekspor ke berbagai negara di mancanegara,” urai Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Untuk memenuhi target itu, Gus Ipul menilai perlu adanya inovasi untuk produksi brem. Inovasi itu bisa dikembangkan pada rasa, kemasan, hingga berbagai elemen produk lainnya.
“Sehingga, membuat brem ini semakin dikenal dan digemari karena rasanya. Oleh karenanya, untuk mengembangkan potensi ini, paling penting adalah pemasarannya,” jelas Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.
“Apalagi, dari sisi bahan baku maupun pekerjanya sudah sangat memadai. Memang tinggal mengembangkan pemasarannya,” pungkas Mantan Ketua GP Ansor ini.