KEDIRI, beritalima.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri deklarasi pemenangan di Kota Kediri, Senin (30/4/2018).
Berlangsung di Pondok Pesantren Al-Amin, Kota Kediri, acara ini dihadiri oleh ribuan kiai, nyai, hingga gus dan ning (putra dan putri kiai) di Jawa Timur.
Di antara ulama kharismatik yang hadir di antaranya adalah KH Anwar Iskandar, pengasuh Ponpes Al Amin Kediri dan KH Zainuddin Djajuli, pengasuh Ponpes Al Falah Ploso, Kediri.
Di awal acara ini, juga diisi pembacaan deklarasi pemenangan pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Kiai Anwar yang juga tuan rumah di acara ini berpesan kepada jemaah yang hadir untuk menjalankan bunyi deklarasi tersebut.
Menurutnya, berjuang untuk pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti sama halnya dengan memperjuangkan intruksi ulama dan kiai.
“Acara ini bertujuan untuk menata dan menguatkan hati sebagai bentuk kepatuhan terhadap kiai,” kata Gus War, sapaan akrab Kiai Anwar Iskandar.
Gus War menambahkan, kemenangan pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti bukan hanya membawa kemaslahatan untuk Nahdlatul Ulama atau kiai, namun juga kemaslahatan Indonesia.
“Ini adalah pemimpin yang sudah dipilihkan oleh kiai. Jati diri kita adalah patuh dengan ulama dan guru-guru kita. Insya Allah akan membawa kemenangan untuk Jawa Timur dan Indonesia,” kata Gus War.
Meskipun demikian, Gus War meminta relawan untuk melaksanakan proses pemenangan melalui cara-cara yang mentaati aturan.
“Soal menang atau kalah itu urusan Allah. Terpenting, kesadaran kita untuk memperjuangkan intruksi ulama. Kalau bisa kompak, insya Allah kita menang,” tegasnya membakar semangat jemaah yang hadir.
Senada dengan hal itu, Gus Ipul yang juga memberikan sambutan pada acara ini pun mengingatkan para jemaah untuk berkampanye dengan cara elegan.
“Sebab kita berjuang untuk memenangkan intruksi ulama. Maka, sudah selaiknya kita berjuang dengan cara yang elegan agar tetap mendapat barokah ulama,” ujar salah satu Ketua PBNU ini.
Satu di antaranya adalah dengan tidak menggunakan program pemerintah untuk berkampanye.
Gus Ipul lantas menyebut temuan kasus dugaan penyalahgunaan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilakukan dengan menyisipkan penyebaran stiker salah satu paslon.
“Jangan sampai kita menggunakan program pemerintah untuk aktivitas kampanye,” tegasnya.
“Saya minta tolong untuk menyosialisasikan program-program yang telah kami siapkan saja. Di antaranya, program pengurangan kesenjangan ekonomi dan penurunan kemiskinan,” ujarnya.
“Insya Allah kalau niat kita berjuang untuk mencari barokah ulama dan kiai, maka akan dimudahkan jalannya,” pungkas keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) ini. (*)