KEDIRI, beritalima.com – Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka yang selama tiga haridiselenggarakan di Kota Kediri membawa banyak manfaat, salah satunyamendekatkan kembali pramuka dengan masyarakat. Karena dalam kegiatan initumbuh semangat gotong royong antar anggota pramuka dan wargamasyarakat dalam menciptakan lingkungan rumah yang bersih, aman dansehat. Pernyataan ini disampaikan Gus Ipul,-sapaan akrab Wagub Jatim yangjuga Ketua Kwartir Daerah Jatim saat menghadiri penutupan Festival WirakaryaKampung Kelir Pramuka di Lapangan Dandangan Kota Kediri, Jum’at (21/4)malam.Menurut Gus Ipul, semangat pramuka yang suka menolong dan pedulidengan sesama sangat terlihat saat mereka bersama warga masyarakat salingbahu-membahu mengecat rumah dan fasilitas umum dalam festival kampungkelir ini. Dengan semangat itu, keberadaan festival ini turut membumikankembali keberadaan pramuka di tengah masyarakat. Karena pada dasarnyapramuka adalah milik rakyat Indonesia, bukan milik golongan tertentu “Saya menyampaikan rasa bangga kepada pramuka yang selama tigahari tak kenal lelah melakukan bakti sosial mengecat rumah penduduk agarkampungnya menjadi bersih, aman dan sehat. Apresiasi sebesar-besarnya sayahaturkan karena ini membuktikan pramuka milik rakyat, milik kita semua. Sayajuga merasa berbesar hati karena kegiatan ini didukung Muspida Kota Kediri,”ujar orang nomor dua di Jatim ini. Memang belum keseluruhan bagian rumah selesai dicat, seperti genteng.Untuk itu Gus Ipul berharap warga masyarakat meneruskan kegiatan ini. “PakWalikota berjanji dan siap akan menyelesaikan pengecatan ini dibantu warga,termasuk mengecat gentengnya. Kalau gentengnya ikut dicat, jauh lebih enakdan indah dipandang mata.,” katanya.Tak hanya mengecat rumah, festival ini juga diikuti dengan penyuluhanhidup sehat. Yang bertujuan menciptakan hidup yang bersih, membuat sanitasiyang baik dan meningkatkan gizi masyarakat. Juga untuk menciptakan rumahyang layak huni. “Rumah layak huni itu tidak harus besar tapi punya ventilasiyang baik, cahaya dan udara bersih bisa masuk,” ujar Gus Ipul.Lebih lanjut menurutnya, manfaat lain dari kampung kelir ini adalahmendorong warga untuk memelihara, melestarikan dan mengembalikankembali semangat gotong royong, serta mendorong warga untuk lebih kreatifdan inovatif. Tak hanya itu, kegiatan ini turut melibatkan warga dalam deteksidini mencegah timbulnya masalah-masalah baik sosial dan keamanan dilingkungannya. “Jadi warga bisa lebih tanggap terhadap masalah di sekitarnyamisal ada warga baru yang aktivitasnya mencurigakan, serta saling tolongmenolong bila ada warga yang kesusahan,” ujarnya.Sementara itu Ketua Kamabicab yang juga Walikota Kediri, Abdullah AbuBakar, mengucapkan terimakasih kepada para pramuka yang telah bekerjakeras menyukseskan kegiatan kampung kelir ini. Menurutnya pramuka adalahgerakan yang sangat positif dan baik dalam memajukan bangsa ini. Untuk itupramuka harus terus berkarya dan memiliki hasil nyata, agar kelak menjadigenerasi yang unggul.
Ia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi teladan dan contoh bagidaerah-daerah lain. “Tidak apa-apa tinggal di kampung, yang pentingkampungnya bersih, sehat dan bisa jadi tujuan wisata. Saya yakin KelurahanDandangan akan ramai wisatawan dalam waktu dekat ini,” kata orang nomorsatu di Kota Kediri ini.Kampung kelir ini merupakan program yang dilakukan Pramuka untukmembuat kampung lebih berwarna, seperti mengecat rumah-rumah wargadengan cat warna warni. Festival ini juga menjadi pemicu dan penggerakmasyarakat agar berlomba-lomba mempercantik kampungnya agar lebihbersih, aman, dan sehat. Tak hanya itu, kampung kelir ini diharapkan dapatmenarik perhatian masyarakat luar atau wisatawan untuk berkunjung ke KotaKediri. Festival Wirakarya ini sendiri tak hanya sekedar kegiatan mengecatrumah-rumah warga, tapi juga ada beberapa kegiatan lain yang diikutipramuka dari beberapa kabupaten lain. Acara penutupan festival ini dihadirioleh Muspida Kota Kediri dan ribuan pandega putra dan putri dari Kota Kediri,Kab. Kediri, Kota Blitar, Kab. Blitar dan Kab. Tulungagung. Serta diramaikanpula oleh grup musik Letto. (**)