SURABAYA, beritalima.com – Rasa cinta tanah air dan nasionalisme bisa ditumbuhkan salah satunya
melalui pendidikan. Untuk itu, keberadaan kampus atau perguruan tinggi
menjadi salah satu instrumen penting untuk menjaga rasa cinta tanah air
dan menumbuhkembangkan semangat nasionalisme terutama bagi para
mahasiswa.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat
menjadi pembicara di live on air Radio Republik Indonesia (RRI) bertajuk
‘Orang Kampus Bicara Nasionalisme’ di Plasa Proklamasi Universitas 17
Agustus Surabaya, Kamis (10/8).
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, selain tempat
menumbuhkan nasionalisme, beberapa survei mengatakan kampus juga
menjadi tempat menyebarnya paham radikalisme. Untuk itu, yang perlu
dilakukan adalah memperluas wawasan dan kesempatan mahasiswa untuk
ikut dalam pendidikan kewarganegaraan yang ada dalam kampus, baik
melalui kurikulumnya maupun kegiatan kemahasiswaan.
“Ini penting agar mahasiswa memiliki cara pandang terhadap Indonesia
secara utuh, tidak sepotong-potong,” terangnya sambil menambahkan
bahwa rasa nasionalisme dan cinta tanah air bisa diwujudkan dalam bentuk
nyata seperti membantu orang lain dan peduli lingkungan.
Lebih lanjut menurutnya, pendidikan nasionalisme tak hanya tanggungjawab
pemerintah, tapi juga pihak lain, salah satunya tokoh agama. Ia
mencontohkan bagaimana ulama-ulama di Jatim memiliki moto cinta tanah
air adalah bagian dari iman yang disebarluaskan melalui kegiatan
keagamaan salah satunya lewat tempat ibadah.
Selain itu, dalam proses pembangunan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu
pihak, tapi dibutuhkan kerjasama dan partisipasi semua pihak. “Kita tidak
bisa membangun bila ada ego sektoral, perlu partisipasi masyarakat. Dan
memang diakui masih ada masyarakat yang harus dipaksa, tapi ada juga
yang punya kesadaran,” kata orang nomor dua di Jatim ini.
Sementara itu, Direktur Utama RRI Rohanuddin mengatakan, nasionalisme
bukan warisan tapi harus diperjuangkan oleh seluruh anak bangsa. Ciri
negara plural pasti ada kon9ik vertikal maupun horizontal. Untuk itu, yang
harus dilakukan saat ini adalah bagaimana masalah atau kon9ik ini bisa
bersama-sama diredam oleh seluruh komponen bangsa. “Perlu adanya

kerjasama semua pihak agar ‘mendung’ yang sedang menaungi bangsa ini
bisa hilang,” pungkasnya. (Rr)