KEDIRI, beritalima.com – Pemprov.Jatim, Alhamdulillah sudah bisa melaknasakan pesan serta permintaan para Kyai dan Ulama/ Masayeh Jatim. Yaitu mengurangi dan membubarkan kemaksiatan di Jatim. Meski begitu, masih ada lagi masalah yang harus diselesai oleh pemprov. Jatim kedepan, yakni masalah kemiskinan dan pengangguran menjadi PR-nya.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs. Saifullah Yusuf, saat menghadiri Peringatan Haul Akbar Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren ( Ponpes) Al-Falah di Ploso, Mojo Kediri, Kamis (28/9) malam.
Dikatakan, pesan dan permintaan para Kyai, Ulama dan Masyayeh itu, disampaikan ketika kami berdua ( pakde karwo dan saya) akan maju Pilgub pertama tahun 2008 yang lalu. “ Para Kyai dan Ulama, memberikan nasehat kepada kami semua cita-cita baik dan luhur pasti diijabahi Allah. Kalau cita-cita luhur itu bisa dan membuat kebijakan untuk mengurangi serta menghilangkan kemaksiatan yang ada di Jatim,” jelas Gus Ipul di depan para kyai dan tamu yang hadir di acara tersebut.
Alhamdulillah, tambahnya, karena maju Pilgub itu sebagai amanah dan ingin membangun Jawa Timur agar bisa bertambah baik, akhir apa yang dipesankan oleh para Kyai dan Ulama di jatim tersebut bisa kami laksanakan. Yaitu membasmi dan membubarkan 47 Lokalisasi yang ada di seluruh wilyah jawa Timur, mulai dari yang ada di kecamatan sampai dolly yang sangat terkenal dan besar itu bisa dibubarkan.
Dolly yang sangat terkenal sampai ke manca Negara itu, karena saking besarnya “ Prostitusi” di Surabaya Jatim ini ternyata benar apapun bisa dikalahkan dengan kebajikan. Buktinya Dolly yang super besar dan terkenal itu bubar, karena ridho Allah,” tegasnya.
Dolly bisa busar, lanjutnya, karena pemprov. Jatim bekerjasama dengan para Kyai dan Ulama Jatim. Yaitu kerjasama dalam membuat kebjikan bagaimana caranya agar orang-orang yang salah dalam mengambil langkah kehidupan ini bisa sadar. Maka diputuskan, setiap hari di lokalisasi diberikan pencerahan/ dakwah oleh para kyai atau santri. Dimanapun letak atau keberadaannya dan utamanya di Dolly Surabaya wajib diberikan siraman rohani oleh Ustad atau ustajah.
Alhamdulillah, tahun 2016 semua lokalisasi yang ada di jatim baik di kota maupun di desa yang jumlahnya 47 lokalisasi dengan total penghuninya sekitar 7.000 orang ini bisa dibubarkan dan dihilangkan. Dan lahan/tanah bekas tempat prostitusi itu sebagaian besar diserah ke nahdlotul Ulama (NU) untuk dipergunakan sebagai tempat yang semestinya.
Jadi, sekarang untuk masalah lokalisasi atau protitusi di jatim sudah selesai, tapi masih ada masalah yang kruisual yaitu masalah kemiskinan dan pengangguran yang masih menjadi PR atau tugas yang diselesaikan oleh Pemerintah provinsi jatim kedepan.” Untuk itu, saya mohon doa restu semoga Allah memberikan jalan supaya pemprov. Jatim kedepan mampu dan bisa menyelesaikan PR dari dua masalah itu,” jelas Gus Ipul .
Haul Akbar pendiri dan pengasoh Ponpes Al-Falah Ploso Mojo, Kediri, selain dihadiri hampir seluruh Pimpinan Ponpes di Jatim, Ikut hadir ketua DPRD Prov. Jatim Halim Iskandar dan Anwar Iskandar Ketua Mui Jatim serta masih banyak lagi lainnya. (rr)