Sebagai sebuah bangsa yang besar, Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman baik suku, agama, adat istiadat serta bahasa. Keragaman inilah yang mempersatukan rakyat dan menjadi kekuatan Indonesia untuk semakin maju dan memenangkan pertarungan di era globalisasi seperti sekarang ini. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat membuka acara Musyawarah Kerja Daerah 2016 Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Jawa Timur di Gedung Pancasila Pemkot Batu, Senin (19/09) malam.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, keragaman ini yang patut disyukuri oleh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari rahmat Tuhan Yang Maha Esa. “Kita patut bangga dan bersyukur karena keragaman ini justru memperkaya kita dan tidak memecah belah kita. Keragaman ada di tengah-tengah kita dan patut disyukuri bisa seiring sejalan hingga sekarang, serta masalah bisa diselesaikan secara bersama-sama. Rahmat ini harus kita jaga dan kita hargai. Dibanding negara yang sedang mengalami konflik sosial dan perang saudara, kita patut bersyukur karena kita bisa menikmati ketenangan dan bebas beraktivitas secara normal,” ujarnya.
Ia menambahkan, PR kita terbesar adalah bagaimana menjaga keragaman ini tetap terjaga demi berlangsungnya negara ini. Ia sangat yakin terhadap hal ini karena kita mempunyai beberapa hal penting yg bisa dijadikan sandaran. Pertama, Pancasila. “Suka atau tidak suka, Pancasila mampu menjadi.penengah dari keragaman itu. Pancasila sebagai sesuatu yang berharga dan membuat kita optimis keragaman bisa kita jaga,” ungkapnya.
Kedua, mayoritas bangsa ini menganut keyakinan masing-masing tetapi menjalankan agama dengan paham moderat. Menurutnya mayoritas bangsa kita beragama tapi menjalankan agama secara umum dan mayoritas dengan paham moderat. Ini menjadi sesuatu berharga yang harus kita jaga. Ketiga, secara sosiologis mayoritas bangsa kita ini tidak ingin membongkar yang sudah ada, tapi memasang yang sudah copot dan memperbaiki yang sudah rusak.
Terkait pelaksanaan Muskerda 2016 BAMAG Jatim, Gus Ipul menilai BAMAG sudah bekerja dengan baik dan tanpa diminta pasti ambil bagian dalam menjaga Indonesia. Ia berharap hasil Mukerda ini bisa jadi inspirasi tidak hanya bagi gereja tapi juga berlangsungnya proses pembangunan di negara kita. “Semoga hasil rapat bisa memajukan bangsa kita,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua umum BAMAG Jatim, Pdt. Dr. M. Sudhi Dharma menyampaikan bahwa BAMAG Jatim selalu berupaya memberikan kontribusi yang nyata dalam proses pembangunan dan kemajuan daerah. “Kami dari gereja menyadari bahwa kita harus ikut mensejahterakan kota dimana kita berada. Muskerda ini untuk menyamakan hati pikiran dan langkah untuk memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan bangsa. Saya harap muskerda ini dapat melahirkan konsep dan program untuk kita teruskan ke seluruh gereja di jatim,” ujarnya.
Muskerda 2016 BAMAG Jatim ini berlangsung selama dua hari, yakni 19-20 September 2016. Tema Muskerda kali ini adalah “Peran Gereja Dalam Dinamika Kebangsaan” dengan subtema “Peran Gereja Sebagai Pilar Kota dan Bangsa”. Mukerda ini diikuti 75 delegasi dari 38 kab/kota yang ada di Jatim. (**).