MOJOKERTO, beritalima.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), memberikan perhatian lebih terhadap penderita kusta di Jawa Timur. Apabila terpilih, Gus Ipul pun menargetkan penderita kusta di Jawa Timur bisa diturunkan.
“Salah satu PR nya Jawa Timur adalah masalah kusta. Jawa Timur ini menjadi daerah tertinggi dengan jumlah penderita kusta di Indonesia,” ujar Gus Ipul pada kunjungannya di Kampung Kusta Desa Tanjung Kenongo, Pacet, Mojokerto, Senin (19/3/2018).
“Ada tiga negara yang masuk kategori dengan jumlah pengidap penyakit kusta tertinggi di dunia. Yaitu India, Brazil dan Indonesia. Indonesia ini nomor satunya adalah Jawa Timur,” urai pria yang juga menjabat Wakil Gubernur Jatim non aktif ini.
Untuk diketahui, pada 2017 lalu jumlah penderita penyakit kusta di Jawa Timur, menduduki ranking teratas se-Indonesia, yakni sebanyak 4.183 jiwa.
Dari total jumlah itu, sebanyak 35 persen atau 1.464 jiwa, menimpa masyarakat Madura.
Sementara untuk jumlah pengidap kusta secara nasional di Indonesia mencapai 18 ribu jiwa.
Berdasarkan penjelasan Gus Ipul, pemerintah provinsi telah melakukan berbagai upaya dalam menangani penyakit ini.
Di antaranya dengan melakukan gerakan masif melalui gerakan Jawa Timur Eliminasi Kusta (Jelita) 2017.
Lalu ada gerakan pula TOSS yang merupakan kepanjangan dari temukan, obati sampai sembuh dan bawa ke rumah sakit.
“Setelah itu diberdayakan kalau sudah sembuh. Pertama diberi obat sampai ketergantungan pada obatnya bisa selesai,” kata Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
Untuk menunjang hal itu, Jawa Timur juga memiliki beberapa rumah sakit yang secara khusus menangani penyakit kusta. Di antaranya RS Kusta Kediri dan RS Kusta Sumberglagah.
“Maka itu kita punya rumah sakit khusus penyakit kusta. Setelah dirawat di rumah sakit, yang sembuh akan dikembalikan ke tengah masyarakat,” ujar Gus Ipul.
Melalui rumah sakit tersebut, pihaknya ingin menumbuhkan semanagat kembali bahwa kusta adalah penyakit yang bisa disembuhkan.
Ia mencontohkan masyarakat di Sumber Glagah yang dulunya sakit, kini telah sembuh.
“Di kampung inilah banyak para penyandang penyakit kusta yang sudah sembuh dan kembali ke tengah masyarakat. Kemudian juga kita tahu bahwa mereka bisa bekerja dengan baik,” jelas Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.
“Jadi, saya ingin menyampaikan bahwa penyakit kusta itu bukan kutukan tapi ini adalah penyakit yang bisa disembuhkan,” lanjut Ketua PBNU ini.
Meskipun diakuinya, untuk menumbuhkan semangat sembuh tidak lah mudah. Diperlukan kesadaran bagi pasien untuk mau sembuh.
“Apalagi kalau kita mau disiplin, rutin berobat. Kampung ini bisa menjadi contoh yang bisa dijadikan inspirasi,” jelasnya.
“Banyak dari warga di sini yang sudah selesai dan sehat semua. Jadi sudah tidak tergantung lagi sama obat,” pungkasnya.
Sementara untuk memberikan semangat bagi para penderita Kusta, Gus Ipul tak ragu untuk bersalaman dan memeluk para penderita Kusta di kampung Kusta. Gus Ipul juga tak canggung untuk ngobrol bareng mereka.(*)