LUMAJANG, beritalima.com – Madrasah Diniyah harus diperkuat untuk mengiringi pendidikan sekolah umum karena pendidikan agama 3 – 4 jam dalam seminggu dirasakan masih kurang. Oleh karena itu sekolah umum harus ditambah dan diperkuat pendidikan agamanya.
Tujuannya ingin memperkuat pendidikan agama mengiringi pendidikan sekolah umum. Sehingga diharapkan akan mewujudkan generasi yang dekat dengan Allah, terampil, menguasai teknologi, dan cita Rosulullah SAW.
Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf didepan para kyai dan ribuan wali santri pada acara Haul ke-9 KH Affan Abdul Malik, di PP Bustanul Ulum Krai Yosowilangun Lumajang, Minggu (21/1)
Menurut Gus Ipul, kita harus memikirkan pendidikan agama untuk generasi mendatang dengan mendirikan lembaga pedidikan yang berkualitas. Masyarakat sekarang sudah mulai mencari pondok pesantren yang berkualitas untuk menitipkan putera-puterinya belajar agama. Karena sudah menyadari dari Pondok Pesantren akan lahir pemimpin yang tangguh
Para Kyai sangat peduli terhadap perkembangan penddikan tidak hanya di PP tapi di berbagai daerah, terutama pendidikan agama.
Madin selama ini dianggap pendidikan non formal padahal mengiringi pendidikan umum sehingga pendidikan agama generasi muda cukup. “Maka Madin harus diperjuangkan mendampingi pendidkan umum. Pemerintah Provinsi Jatim masih satu-satunya yang memperkuat pendidikan diniyah,” tambahnya
Dalam kesempatan itu Gus Ipul selaku ketua PB NU Jatim mengajak ribuan masyarakat yang hadir termsuk Bupati Lumajang untuk sama-sama merenung, dengan harapan kalau sudah meninggal dunia masih ada orang yang mengingat dan mendoakan kita.
Seperti halnya alm KH Affan Abdul Malik yang diperingati khau ke-9, selama hidupya memberikan teladan supaya bisa diteladani. Ketulusannya nampak, dulu semasa hidupnya mau bergaul dan berteman dengan sapa saja, Disamping itu sangat peduli terhadap perkembangan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangkaian acara KH Agus Ali Mashuri (Tulangan Sdoarjo ) dalam tausiah mengatakan, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Jangan takut kematian tapi hargai kehidupan. Memanfaatkan setiap detik waktu yang dikiliki untuk kebaikan sehinnga tidak waktu yang hilang kecuali bernilai amal soleh. (rr).