MALANG, beritalima.com – Kehadiran majelis-majelis yang senantiasa dilaksanakan di berbagai penjuru diseluruh Jawa Timur membuat provinsi ini menjadi “adem”. Berkat majelis, suasana dan kondisi di Jatim relatif aman, nyaman, dan tidak ada gejolak. Hal itu menjadi modal kuat bangsa ini guna menghadapi tantangan era globalisasi.
“Jawa Timur jadi adem, masyarakatnya adem, dan kami sebagai unsur pemerintah, TNI, Polri juga menjadi adem berkat adanya majelis, baik itu majelis dzikir, majelis sholawatan, majelis khataman, dan lainnya. Ini karena majelis mengajarkan pendidikan akhlak, moral, dan karakter bagi manusia sesuai tuntutan agama”
Demikian yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Pengajian Jama’ah Thoriqoh Al-Qodiriyah Wannaqsabandiyyah “Al-Maqbul” se-Malang Raya Bersama TNI, Polri, dan Pemda Kab. Malang di Pantai Goa Cina, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Senin (14/11).
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, untuk membangun akhlak, moral, dan karakter yang sesuai ajaran agama, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan pelajaran agama yang didapatkan di sekolah saja. Pasalnya, pelajaran agama di sekolah, khususnya negeri sangat kurang, hanya tiga jam dalam seminggu.
“Karena itulah kita sangat membutuhkan dan bersyukur ada majelis-majelis yang rutin dilaksanakan diseluruh Jatim. Dalam majelis yang dihadiri ribuan orang, kita sama-sama mendoakan Indonesia, Jatim, Kabupaten, dan desa agar diberikan keamanan, kenyamanan, kesehatan dan kesejahteraan” katanya.
Selain itu, lanjut Gus Ipul, dalam majelis kita mendapatkan ilmu, diajak berdzikir dan bersholawat agar terhindar efek negatif globalisasi yang juga dilarang agama. Seperti penyalahgunaan penggunaan narkoba, tindakan porno aksi dan pornografi, pelecehan dan tindakan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Dalam majelis, kita juga mengharapkan syafaat dan pertolongan Rasulullah Muhammad SAW ketika di akherat kelak. Pasalnya, sebagai manusia, kita jauh dari kesempurnaan. Saat kita hidup, walaupun telah melakukan segala tuntunan yang ada dalam kitab suci Al Quran dan melaksanakan ajaran Rasulullah, belum tentu itu mencukupi untuk menolong kita masuk Surga. Disitulah kita butuh pertolongan Rasulullah.
“Karena itu, dengan menghadiri majelis dan bersholawat secara rutin dan terus menerus, kita berharap mendapatkan syafaat dan pertolongan dari Rasulullah Muhammad SAW agar kita dengan mudah secara bersama-sama menghadap di sisi Allah SWT” pungkasnya.
Pengajian itu dihadiri oleh Forpimda se-Malang Raya, para kiai, ulama, santri, ribuan masyarakat, dan diisi tausiah oleh KH. Achmad Bajdjuri. (**)