Gus Ipul : Majelis Dzikir dan Maulidan Bawa Ketenangan

  • Whatsapp

Setiap ummat beriman dan bertaqwa dalam menjalankan kehidupan di dunia pasti membutuhkan ketenangan. Maka, melalui majelis ilmu, majelis dzikir dan majelis sholawatan hingga majelis seperti maulidan inilah ketenangan dapat diperoleh.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Pengajian Umum dalam rangka gebyar maulidan Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul Masayih di Ponpes Syafiiyah, Kanor, Kab. Bojonegoro, Minggu (11/12) malam.

Ia menuturkan, salah satu cara untuk meraih ketenangan dan ketentraman dunia dan akherat yakni dengan berdzikir mendekatkan diri kepada Allah SWT dan selalu berkirim dzikir dan sholawat kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Menurutnya, bahwa setiap saat manusia menginginkan ketenangan selalu mewarnai hidupnya. Tidak dipungkiri, bahwa manusia hidup sering dijumpai ketidakpastian. Untuk itu, ketenangan dalam menjalankan segala hal menjadi salah satu kunci. “Melalui ketenangan pula, salah satu cara dalam memotivasi untuk selalu mengingat Allah dimanapun manusia berada,” ungkapnya.

Gus Ipul menuturkan, bahwa majelis yang dilakukan di Indonesia memiliki ciri khas dengan kerukunannya, guyub rukun saling mendengarkan. “Inilah potret ideal untuk membangun suatu bangsa yang diwarnai melalui bentuk gotong royong. Melalui majelis dzikir pula, hati yang suntuk jadi senang, inilah modal besar bangsa yang dilakukan dengan menghadiri majelis ilmu hingga melakukan silaturahmi dan ikut membangun karakter dan akhlak ummat. Pembangunan pendidikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Gus Ipul sapaan akrabnya menjelaskan perbedaan makna dari peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan dari wafatnya seorang ulama dan kiai. Ia menyebut, bahwa  jika seorang kiai yang wafat akan selalu diperingati di akhir hayatnya. Alasannya, apakah kiai yang wafat tersebut telah memberi manfaat yang besar bagi ummat maupun santri yang ditinggalkannya. Jika ia belum memberi manfaat, berarti ia belum mencapai pada tingkatan yang istiqomah.

Kondisi tersebut berbeda dengan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulidan diperingati setiap hari kelahirannya. Karena, ia sudah dipastikan menjadi nabi akhir zaman. Kelahiran Nabi Muhammad SAW juga telah dinantikan oleh ummat bahwa kehadirannya didunia akan membawa syafaat dan petunjuk bagi ummat islam. “Maka, itulah makna sesungguhnya dari maulid kepada rasulullah,” tegasnya.  (**).

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *